Sukses

Menengok Kinerja Bank BUMN, Mampu Cetak Laba di Awal Pandemi

Bank BUMN masih mampu membukukan laba hingga Maret lalu atau di awal pandemi menyerang.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat semua industri terkapar termasuk juga industri perbankan. Namun bank pelat merah masih mampu bertahan di tengah gempuran penurunan pertumbuhan ekonomi.

Bank yang berada di bawah Kementerian BUMN yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT BRI Tbk, PT BNI Tbk dan PT BTN Tbk masih mampu membukukan laba hingga Maret lalu atau di awal pandemi menyerang. 

Dikutip dari laporan keuangan masing-masing bank, Selasa (21/7/2020), Bank Mandiri mampu mencetak laba Rp 7,92 triliun di kuartal I 2020. Angka tersebut tumbuh 9,44 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu Rp 7,23 triliun.

Laba Bank Mandiri tersebut didorong dari Fee based income yang naik 23,95 persen menjadi Rp 7,74 triliun dan  Pendapatan bunga tumbuh 9,05 persen menjadi Rp 16,16 triliun. 

Penyaluran kredit konsolidasi naik 14,20 persen menjadi Rp 902,7 triliun. Sedangkan NPL paling rendah dibanding bank BUMN lain yaitu berada di level 2,36 persen.

Untuk BRI mencatatkan diri sebagai bank BUMN dengan laba tertinggi yaitu Rp 8,162 triliun. Angka ini sebenarnya turun tipis 0,02 persen dari kuartal I 2019 yang sebesar Rp 8,164 triliun.

Meski turun, kinerja pendapatan bunga BRI naik 8 persen menjadi Rp 30,09 triliun. Penyaluran kredit juga naik 10,5 persen menjadi Rp 930,73 triliun.

Lalu, fee based income naik 32,91 persen menjadi Rp 4,17 triliun. Tingkat Non Performing Loan (NPL/kredit macet) Bank BRI juga terjaga di level 3 persen.

 

 

2 dari 2 halaman

BNI dan BTN

BNI mencatatkan laba sebesar Rp 4,25 triliun, tumbuh 4,8 persen dibanding kuartal yang sama di tahun 2019. Pendapatan bunga bank meningkat 7,7 persen menjadi Rp 9,54 triliun. Ekspansi kredit juga naik 11,2 persen menjadi Rp 579,6 triliun dengan tingkat NPL 2,4 persen.

Untuk BTN mencatatkan laba sebesar Rp 457 miliar pada kuartal I 2020. Angka ini anjlok 36,79 persen dari kuartal I 2019 yang sebesar Rp 723 miliar. Dampak pandemi memang langsung terasa di tubuh BTN yang menggantungkan hidup di sektor perumahan.

Pendapatan perseroan mencapai Rp 6,17 triliun, sedangkan ekspansi kredit naik 4,59 persen menjadi Rp 253,25 triliun. Kendati, segmen KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Subsidi tumbuh 10,57 persen menjadi Rp 112,78 triliun. Lalu, pertumbuhan kredit di segmen KPR Non-subsidi mencapai Rp 79,99 triliun.

Secara total, kredit di sektor perumahan di Bank BTN naik 4,14 persen menjadi Rp 228,82 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Video Terkini