Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Penguatan rupiah ini didorong oleh sentimen positif global.
Mengutip Bloomberg, Rabu (22/7/2020), rupiah dibuka di angka 14.605 per dolar AS, menguat jika dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.741 per dolar AS.
Baca Juga
Sejak pagi hingga pukul 11.00 WIB, rupiah bergerak di kisaran 14.605 per dolar AS hingga 14.670 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 5,76 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.655 per dolar AS, menguat jika dibandingkan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.813 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah mendapatkan sentimen positif yang datang dari kesepakatan stimulus Uni Eropa senilai 750 miliar euro.
"Stimulus ini mengangkat harga aset-aset berisiko termasuk rupiah. Kesepakatan ini dinilai bisa membantu pemulihan ekonomi," ujar Ariston dikutip dari Antara, Rabu (22/7/2020).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Pergerakan Rupiah
Stimulus tersebut, lanjut Ariston, juga memberikan likuiditas di pasar keuangan yang mendorong para pelaku pasar berinvestasi di aset berisiko yang menawarkan imbal hasil (yield) lebih tinggi.
Sementara itu, terkait kemajuan penelitian vaksin COVID-19 dinilai mungkin sudah tidak menjadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar pada hari ini.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.
Pada Selasa (21/7) lalu, rupiah ditutup menguat 44 poin atau 0,3 persen menjadi Rp14.741 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.785 per dolar AS.
Advertisement