Sukses

Meski Resesi, Singapura Diprediksi Tetap Jadi Investor Terbesar Indonesia

Singapura telah dilanda resesi lantaran pertumbuhan ekonominya minus dua kuartal.

Liputan6.com, Jakarta - Singapura telah dilanda resesi lantaran pertumbuhan ekonominya minus dua kuartal. Pada kuartal I 2020 ekonomi Singapura tercatat mengalami kontraksi hingga 2,2 persen secara tahunan. Pada kuartal II bahkan ekonomi Negeri Singa terjerembab lebih dalam hingga kontraksi 41,2 persen.

Namun begitu, Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya tetap optimis Indonesia bakal menerima banyak aliran modal masuk dari negara pulau tersebut. Bahkan, Singapura pun diprediksi akan masih menjadi investor terbesar di NKRI.

Ngurah melaporkan, investasi Singapura pada kuartal pertama tahun ini naik 58 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Selama Januari-Maret 2020, foreign direct investment yang masuk dari Singapura mencapai USD 2,7 miliar, atau 40 persen dari total Penanaman Modal Asing (PMA).

"Jika dibandingkan pada kuartal pertama, investasi asing langsung dari Singapura naik 58 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Dengan begitu, Singapura jadi penyumbang investasi asing terbesar di Indonesia," jelasnya dalam grand launching virtual Road to Indonesia Investment Day 2020, Rabu (22/7/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pemulihan Ekonomi Singapura

Dia mengatakan, Pemerintah Singapura juga telah berkomitmen untuk terus maju ke depan dan sangat fokus untuk menangani pandemi, termasuk pemulihan ekonomi negara itu.

Oleh karenanya, Ngurah percaya realisasi investasi Singapura ke Indonesia tetap akan berjalan pada sisa tahun ini, meski secara nilai mungkin tidak sebanyak di kuartal I 2020.

"Jika dilihat dari investasi pada kuartal kedua tahun lalu, kita tetap melihat ada kenaikan. Dan Singapura tetap jadi investor asing terbesar yang menanamkan modal investasi asingnya langsung ke Indonesia," ujarnya.

"Saya tetap punya firasat kuat, meski investasi masuk nantinya tidak akan sama seperti kuartal pertama, kita bakal melihat realisasi investasi yang tetap tinggi," dia menandaskan.