Sukses

Sektor Seni dan Industri Kreatif Berharap Dukungan dari Pemerintah dan BUMN

Pemerintah melalui berbagai perusahaan BUMN, semakin aktif berkolaborasi dengan public figure, seniman, menggelar event yang diselingi kampanye positif.

Liputan6.com, Jakarta Industri kreatif dan ekosistemnya menjadi salah satu sektor yang ikut terdampak pandemi Covid-19. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga new normal yang diterapkan pemerintah secara otomatis membuat aktifitas sektor tersebut terhenti.

Melihat kondisi itu, pemerintah melalui berbagai perusahaan BUMN, belakangan semakin aktif berkolaborasi dengan public figure, seniman, dengan menggelar event yang diselingi kampanye positif dan memberi semangat menerapkan protokol kesehatan.

Salah satunya yakni Pertamina. Perseroan aktif mendukung langkah pemerintah untuk terus berkontribusi terhadap industri kreatif. Salah satu langkah nyata menggelar event PertaShow #5 by Pertamina dengan mengambil tema 'Berbagi Berkah Untuk Semua'

Dalam event itu Pertamina mengajak masyarakat berdonasi dengan menukarkan Poin di aplikasi My Pertamina. Adpaun bagi yang beruntung, tersedia saldo LinkAja masing-masing Rp500 ribu untuk 100 pemenang dan Yamaha Lexi.

Seniman sekaligus Musisi, Addie MS mengatakan, sudah seharusnya pemerintah, BUMN, dan industri kreatif bersinergi, berkomunikasi, agar berbagai program dapat disampaikan ke masyarakat. Karena, dengan komunikasi, berbagai salah paham dan salah informasi bisa lebih mudah atasi.

Addie yang beberapa waktu lalu bersama sejumlah musisi hadir ke Istana dan bertemu Presiden, mengatakan, dengan bertemu langsung, Presiden bisa mendapat masukan mengenai permasalahan yang ada di masyarakat. Dan para seniman pun bisa mendapatkan gambaran mengenai permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah dari Presiden langsung.

"Diharapkan para seniman bisa tergerak untuk ikut menyosialisasikan protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah dengan kreativitas masing-masing," ujar Addie di Jakarta, seperti dikutip Rabu (22/7/2020).

Pandemi Covid ini bukan masalah Pemerintah saja namun masalah bersama, bahkan masalah seluruh bangsa di dunia. Karena itu, langkah dan kolaborasi menjadi kunci agar semua pihak bisa sama-sama maju.

"Jadi, kolaborasi apa pun, baik antar seniman maupun dengan BUMN atau swasta, tentu baik sekali. Inisiatif BUMN atau swasta untuk menggandeng para seniman untuk ikut penggalangan dana maupun sekedar mengingatkan masyarakat pentingnya saling melindungi dengan rajin pakai masker dan menjaga jarak tentu sangat baik. Di negara-negara lain, dukungan perusahaan negara pada aktivitas seni budaya, sangat lazim," tegas Addie.

 

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kontribusi BUMN

Sementara itu, Seniman Butet Kartaredjasa mengharapkan agar perusahaan BUMN semakin bisa berkontribusi kepada sektor kesenian, industri kreatif, terutama di daerah.

Apalagi BUMN memiliki kemampuan pendanaan dan juga jaringan sehingga peran dan dukungan itu dapat lebih dioptimalkan.

Tentu saja, diharapkan BUMN tidak hanya memberi dukungan kepada seni yang bisa dipublikasikan secara daring, tapi seni lain seperti sastra, seni rupa, juga perlu mendapat dukungan sama.

"Perusahaan BUMN itu kan tempatnya orang lembaga, yang memiliki duit. Dengan kemampuan itu, seharusnya memudahkan mereka mengambil peran untuk fokus mendukung seni, mereka bagaimana bisa mendukung suport ekonomi pada berbagai lapis kesenian," ucap Butet.

Karena itu, dalam pertemuan dengan Presiden beberapa waktu lalu, dia pun meminta agar Presiden tidak hanya melihat seni dari wajah-wajah orang populis seperti terlihat di televisi.

Itu karena sejatinya banyak seniman, wajahnya tidak populis, namun karyanya memiliki kualitas internasional. Bahkan ada profesi seni yang tidak mengharuskan wajahnya dikenal, seperti cerpenis, sastra, perupa, namun karya mereka diakui dunia.

Dia mengatakan, di sektor seni, ekosistemnya sangat besar, misal dalam setiap pertunjukan terdapat peran dan dukungan pihak lain mulai orang yang mengurus sound dengan tim, sound engineer, lighting, orang yang mengurus kostum, makeup, konsumsi. Bahkan, ada seni karawitan, penari jawa, yang juga perlu ditolong diperhatikan pemerintah.

"Saya berpendapat pandemi bisa tahunan, lebih dari enam tahun ke depan. Kemudian seni ini kan dikonsumsi paling belakangan, maka sektor seni pun rezeki nya belakangan. Dengan situasi seperti sekarang, pelaku seni akan ditanggap seperti dulu lagi entah kapan. Karena itu, pelaku seni di Yogyakarta saat ini juga mulai membangun basis ekonomi yang praktis, seperti bercocok tanam. Saya berharap, diskusi dengan Presiden dapat diterjemahkan, negara hadir, kementerian terkait merespons hasil percakapan dengan Presiden kemarin," ucap Butet.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com