Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mendesain berbagai kebijakan untuk mengendalikan kemerosotan ekonomi di tengah pandemi Virus Corona. Salah satu yang dilakukan adalah menyiapkan pinjaman kredit bagi pelaku usaha. Meski demikian hingga kini masih sepi peminat yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Makro Ekonomi, Muhammad Ikhsan memprediksi, permintaan kredit baru akan pulih pada awal 2021. Saat ini, pelaku usaha masih melihat peluang bisnis yang dapat digarap untuk mendongkrak kinerja.
"Kondisi bank masih aman, permasalahan justru bukan dilikuiditas melainkan pertumbuhan kreditnya," ujar Ikhsan dalam diskusi online, Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Advertisement
Seluruh elemen masyarakat, kata Ikhsan, pada masa sekarang tengah fokus mengamati masalah kesehatan dan perlindungan sosial. Pengusaha masih enggan meminjam modal untuk kembali ekspansi atau bahkan menjalankan usaha.
"Kita lihat proses pemulihan yang pertama ialah kesehatan. Kedua perlindungan sosial. Lalu pada akhir 2020-2021 kita melihat dampaknya pada bisnis kredit perbankan dan ini perlu restrukturisasi," jelas Ikhsan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kredit Terdampak
Beberapa segmen penyaluran kredit yang terdampak akibat pandemi di antaranya kredit ke sektor korporasi, SME, mikro serta retail. Pemerintah terus berupaya melakukan langkah cepat dan strategis dalam memberikan stimulus ke dunia usaha maupun sektor jasa keuangan.
Dari sisi penanganan kesehatan, Pemerintah bersama dengan beberapa perguruan tinggi juga telah melakukan penelitian mengenai vaksinasi Covid-19 secara mandiri. Penelitian tersebut diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan bisa memulihkan kasus Covid-19 di Indonesia.
Anggun P. Situmorang
Merdeka.com
Advertisement