Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Virus Corona menghantam Indonesia sejak Maret lalu. Hingga kini dampaknya masih terus terasa menghambat aktivitas perdagangan, supply chain, distribusi produk dan jasa di hampir semua sektor bisnis.
Perubahan terjadi khususnya pada pola aktivitas masyarakat yang banyak dipusatkan dari rumah akibat adanya protokol kesehatan yang mengharuskan social dan physical distancing, serta adanya pembatasan lalu lintas antar kota maupun antar negara.
Baca Juga
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, dengan memasuki new normal atau kenormalan baru ini, para pebisnis harus mempercepat langkah adaptasi untuk menjalankan bisnis. Adaptasi menjadi kunci bertahan dan berkembang di tengah pandemi Virus Corona.
Advertisement
"Menginjak era new normal, survival bisnis sangat bergantung pada kemampuan dan kecepatannya untuk beradaptasi dengan kondisi pasar agar dapat mempertahankan kelangsungan, produktivitas maupun menjaga profitabilitas bisnis," ujar Taswin dalam diskusi online, Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Â
Pergeseran Pola Konsumsi
Adaptasi diperlukan karena adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat. Hal ini harus ditanggapi sebagai peluang positif dan menjadi strategi baru yang efektif untuk menghadapi pasar era new normal yang rentan terhadap pandemi.
"Masih banyak peluang yang muncul di masa pandemi yang dapat dioptimalkan oleh berbagai bisnis di Indonesia yang akhirnya bisa menjadi katalisator dalam menggerakkan kembali perekonomian dalam negeri," kata Taswin.
Adaptasi yang dimaksud antara lain mampu memanfaatkan digitalisasi ketika akan memberikan pelayanan atau penjualan barang kepada masyarakat. Sebab saat ini, masyarakat masih enggan melakukan pembelian secara langsung atau konvensional.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement