Sukses

Wamendag Ingin Pembicaraan GSP Tuntas Secepatnya

GSP sangat penting karena dengan skema ini Indonesia mendapatkan keuntungan berupa pengurangan tarif, yang mengakibatkan meningkatnya volume ekspor.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, memuji komitmen para Menteri dan Lembaga dalam upaya penyelesaian generalized system of preference (GSP). Jerry pun mengajak agar komitmen ditingkatkan lagi supaya GSP bisa diselesaikan maksimal sesegera mungkin.

Menurut Jerry, GSP sangat penting karena dengan skema ini Indonesia mendapatkan keuntungan berupa pengurangan tarif, yang mengakibatkan meningkatnya volume ekspor.

“Dampaknya cukup baik. Berdasarkan data kami, pada 2018 nilai ekspor Indonesia dari pos tarif yang mendapatkan fasilitas GSP naik 10 persen dari USD 1,9 miliar menjadi USD 2,2 miliar. Pada tahun lalu meningkat lagi hingga lebih dari USD 2,5 miliar,” kata Jerry pasca rapat antar kementerian secara virtual guna membahas skema preferensi tarif Amerika Serikat, di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Ia mengakui, masih ada hambatan dalam percepatan dalam perundingan perpanjangan GSP, yakni permintaan Amerika Serikat (AS) agar Indonesia mengubah kebijakan mengenai data transaksi dagang dan impor hortikultura.

Namun dirinya yakin kedua hal tersebut bisa diselesaikan dengan baik. “Ada banyak isu dalam pembahasan GSP ini. Sebagian besar sudah kita selesaikan, tinggal dua itu. Jadi kita optimis yang dua itu juga bisa kita selesaikan,” ujarnya.

Kementerian Perdagangan telah melakukan upaya penyelesaian isu-isu GSP secara marathon baik dalam dalam negeri, maupun dengan mitra dialog yaitu Amerika Serikat.

Diketahui akhir tahun lalu Amerika Serikat melakukan peninjauan Kembali (review) atau evaluasi, terhadap negara-negara penerima fasilitas GSP, termasuk kepada Indonesia.

Perundingan sempat terhambat karena adanya pandemi Covid-19, kemudian segera dilanjutkan Kembali. Pada intinya Jerry menekankan perlunya keseimbangan kepentingan pada kedua negara.

 

 

2 dari 2 halaman

Keseimbangan

Amerika Serikat berkepentingan dengan banyak produk-produk Indonesia, yang mempunyai keunggulan komparatif maupun kompetitif. Selain itu, produk-produk Amerika Serikat ke Indonesia juga lebih mudah masuk.

“Jadi keuntungannya ada di kedua belah pihak. Bukan hanya adanya kemudahan eksportir Indonesia, tapi sebenarnya Amerika Serikat juga diuntungkan. Produk-produk hortikultura, dairy, kedelai dan lain-lain dari Amerika itu volumenya besar. Dengan GSP ekspor-impor kedua negara akan berjalan lebih baik,” jelasnya.

Keseimbangan dan prinsip resiprokal itu, selalu ditekankan Presiden Joko Widodo dalam setiap perundingan. Indonesia memahami bahwa negara mitra ingin mendapatkan keuntungan dari Indonesia. Sebaliknya, Indonesia juga ingin keuntungan dari negara mitra.

“Prinsip ini sesuai dengan paradigma terbaru perdagangan internasional yang menjunjung tinggi nilai keadilan. Jadi baik dalam proses, hasil maupun dampaknya harus mencerminkan keadilan itu,” ucapnya.

Demikian, Ia berharap Amerika Serikat meningkatkan komitmennya untuk segera menyelesaikan perundingan ini. Komunikasi intensif terus dilakukan baik dengan perundingan di Indonesia maupun di Amerika Serikat. Mekanisme lobi antar pejabat juga intensif dilakukan.

Video Terkini