Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak seluruh pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia untuk terhubung dengan pasar digital atau e-commerce. Namun, ia tak menjamin pelaku usaha kecil bakal sukses jika telah bergabung dengan market online.
Teten mengatakan, saat ini mayoritas pelaku UMKM di Tanah Air sudah terhubung dengan internet. Dia pun mendorong agar 100 persen UMKM bisa masuk ke pasar online.
"Sekarang kalau saya lihat dari data teman-teman e-commerce, 97 persen wilayah Indonesia bisa terhubung market place ontime. Cuma 3 persen yg belum terhubung. Sekarang kesempatan yang bagus untuk UMKM untuk bisa memanfaatkan pasar online ini," ujarnya dalam sesi teleconference bersama HIPMI Jawa Timur, Jumat (24/7/2020).
Advertisement
Tapi, ia memberi catatan kepada para pelaku UMKM agar jangan terlalu senang jika sudah masuk ke market online. Bersandar pada kasus lama, ia menambahkan, banyak pedagang kecil yang justru usahanya melemah di pasar digital lantaran tak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut.
"Bukan berarti sudah terhubung dia akan meningkat penjualannya. Bahkan ada yang terus tidak lanjut (usahanya di pasar online) dan gagal," kata Teten.
"Jadi masuk ke market online itu diperlukan kemampuan, kemampuan manajemen untuk respons cepat, sebab online dan offline itu sangat berbeda. Soalnya kebanyakan UMKM kan yang ngurus CEO. Bukan CEO kayak di perusahaan besar tapi, dia chief everything officer," tegasnya.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Perbesar Kapasitas Produksi
Oleh karenanya, Teten mengimbau UMKM yang mau masuk pasar online untuk memperbesar kapasitas produksinya. Itu penting untuk melayani permintaan yang lebih cepat dan besar.
Lalu, kualitas produk disebutnya harus benar-benar diperhatikan. Dia meminta agar UMKM saling berkonsolidasi menciptakan satu merek produk guna bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar yang juga telah bercokol di pasar digital.
"Di marketplace online kualitas jadi sangat penting hari ini. Bahkan brand-brand besar juga jualan di marketplace online. Jadi perlu konsolidasi brand supaya UMKM tidak saling bersaing sendiri," imbuh dia.
Advertisement