Sukses

Gara-Gara Corona, Pendapatan DKI Jakarta Turun Rp 31 Triliun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta turun hingga Rp 31,13 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta turun hingga Rp 31,13 triliun akibat pandemi Virus Corona. Tidak hanya DKI Jakarta, Jawa Barat juga mengalami yang sama dengan besaran angka Rp4,21 triliun.

"Kondisi penurunan PAD sebagai dampak dari yang dialami pemerintah provinsi DKI yang turun Rp31,13 triliun dan Provinsi Jabar Rp4,21 triliun," ujar Menko Airlangga melalui Youtube Kemenkeu, Jakarta, Senin (27/7).

Menko Airlangga mengatakan, dengan adanya penurunan PAD tersebut maka pemerintah memberikan dukungan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

"Tentunya membutuhkan dukungan pemerintah pusat dan tentunya selanjutnya PT SMI tadi sudah disaksikan bisa berikan bantuan terhadap itu," paparnya.

Pandemi Virus Corona, membuat pemerintah harus menggelontorkan dana sekitar Rp607,65 triliun dalam rangka pemulihan ekonomi. Dana tersebut masing-masing untuk perlindungan sosial Rp203,9 triliun, insentif dunia usaha Rp120,6 triliun, UMKM Rp123,46 triliun, korporasi Rp53,57 triliun, sektoral dan pemda Rp106,11 triliun.

"Beberapa hal yang dilakukan untuk menghindari dari resesi dilakukan langkah extraordinary untuk pemulihan di Kuartal 3 dan kuartal 4. Belanja pemerintah secara besar besaran akan didorong sehingga permintaan dalam negeri meningkat dan dunia usaha mulai bergerak untuk investasi sehingga diharapkan ekonomi mulai pulih di semester II 2020," katanya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Menko Airlangga menambahkan, pemerintah juga telah menyusun Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diharapkan bisa membangkitkan kembali ekonomi usai pandemi. Langkah terobosan tersebut akan dilakukan bersamaan dengan adaptasi kenormalan baru.

"Pemerintah sudah susun Pemulihan Ekonomi Nasional untuk memulihkan ekonomi pasca Covid-19. Program exit strategy untuk membuka ekonomi bertahap dengan adaptasi kebiasaan baru, melakukan riset dan transformasi ekonomi untuk percepat pemulihan," paparnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com