Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap mahasiswa dan akademisi dapat turut serta membantu para pelaku UMKM untuk terhubung ke marketplace online.
“Kami harap mahasiswa bisa membantu bagaimana UMKM terhubung ke marketplace online,” kata MenkopUKM Teten Masduki saat menjadi pembicara kunci dalam acara Pengabdian Masyarakat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (29/7/2020).
Teten mengatakan saat ini UMKM yang terhubung ke pasar online baru sekitar 13 persen. Atau 8 juta dari target 10 juta pertahun.
Advertisement
Padahal, dengan diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19, Teten menilai ada tren konsumen yang berubah untuk lebih banyak berbelanja secara online.
“Oleh karena itu saya menyambut baik ide dan tema KKN tentang pemberdayaan UMKM ini,” katanya.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya telah membahas upaya integrasi program KKN dengan pemberdayaan UMKM bersama Menko PMK dan Mendikbud. Hal itu menurut Teten penting. Mengingat potensi besar dunia kampus untuk dapat terlibat dalam upaya pemberdayaan UMKM.
“Saya sangat berharap mahasiswa bisa membantu UMKM dalam banyak hal terutama terkait akses pada informasi dan teknologi untuk bisa mengakses pembiayaan, memulai usaha, mengakses pasar, sampai memperbaiki kualitas produk,” katanya.
Saksikan video di bawah ini:
Kolaborasi
Teten menambahkan, Pemerintah perlu berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk terjun langsung melalui pendampingan UMKM dalam “breaktrough” memanfaatkan kesempatan situasi pandemik ini menjadi UMKM.
Terutama mereka yang siap go digital seperti yang dilakukan oleh lembaga penelitian, publikasi dan pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam penerjunan Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler IT periode semester genap tahun ajaran 2019/2020.
“Saya mengucapkan selamat bertugas kepada para mahasiswa/mahasiswi yang melakukan pendampingan/KKN ini. Semoga dapat menjadi tujuan bersama dalam meningkatkan motivasi berwirausaha, membangun kemandirian UMKM dan mampu berjejaring dengan UMKM yang ‘survive’ selama masa pandemi,” tutup Teten.
Advertisement