Liputan6.com, Jakarta Pengumuman hasil tes Sekolah Kompetensi Dasar (SKD) untuk sekolah kedinasan kini terus berlanjut. Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengumumkan, saat ini masih ada 5 sekolah kedinasan yang bakal mengumumkan hasil seleksinya.
"Hari ini masih ada 5 sekolah yang belum selesai di berbagai titik lokasi," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama BKN Paryono kepada Liputan6.com, Kamis (30/7/2020).
Paryono mengabarkan, 5 sekolah kedinasan tersebut yakni Politeknik Statitiska STIS, Politeknik Ilmu Permasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim), Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN), sekolah kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Advertisement
Adapun hasil tes SKD sekolah kedinasan berbasis Computer Assisted Test (CAT) tersebut telah diumumkan sejak Senin (20/7/2020) kemarin.
Pengumuman disajikan secara live score melalui tayangan video yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Official CAT BKN.
Selain itu, Paryono mengatakan, peserta juga dapat mengakses tautan pengumuman pada media sosial (medsos) resmi milik BKN.
"Kita live streaming terus, lewat YouTube. Ada pengumuman link di medsos BKN. Untuk memantau (hasil di) setiap titik lokasi bisa melalui YouTube," kata Paryono.
Dia mengutarakan, pengumuman hasil tes SKD juga bisa dilihat di laman resmi masing-masing sekolah kedinasan. Hasil ujian di tiap sekolah kedinasan akan diumumkan dalam hari yang berbeda, dan akan dilakukan sampai Agustus 2020.
"Beda-beda hari pengumumannya, tergantung instansinya. Kalau menurut jadwal sampai Agustus. Ini mungkin setiap instansi sudah menentukan tanggalnya," jelas dia.
Tonton Video Ini
Terungkap, Ini Alasan Sri Mulyani Setop Penerimaan STAN hingga 2024
Menteri Keuangan Sri Mulyani memutuskan untuk memoratorium penerimaan mahasiswa baru di Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN). Alasannya karena kurikulum yang digunakan institusi pendidikan ini tak lagi relevan dengan perkembangan zaman.
"Di STAN ini kurikulum tidak berubah dari situasi sejak refiormasi, itu sudah 22 tahun lalu," kata Sri Mulyani dalam program Live To The Poin di akun YouTube Kumparan, Jakarta, Jumat (24/7).
Para mahasiswa tersebut masih mempelajari hal-hal standar yang dianggap tertinggal jauh dari kondisi terkini perekonomian dunia dan masyarakat. Dia mencontohkan soal penerimaan pajak.
Dalam hal ini mahasiswa juga harus mempelajari hal-hal baru yang tidak tercantum dalam kurikulum. Seperti pajak perusahaan digital yang tidak berkantor di Indonesia tetapi produknya dijual di Indonesia.
"Jadi PKN STAN saya minta melakukan perubahan fundamental karena ini harus diantisipasi juga," kata dia.
Selain itu, Sri Mulyani bermaksud untuk melakukan efisiensi di lembaga pimpinannya. Dia ingin mereka yang bekerja untuk negara memiliki kemampuan yang menyesuaikan zaman.
"Jadi kita rekrut orang seusai dengan kualifikasi sesuai dengan tantangan zamannya. Sehingga kita bisa memperbaiki tata kelola baik dari institusi atau negara,"kata dia.
Apalagi di masa pandemi ini proses seleksi tidak memungkinkan untuk dilakukan. Sebab dalam praktiknya harus mengumpulkan banyak orang untuk proses seleksi dari ujian tertulis sampai tes kesehatan. Peminatnya pun tidak pernah sedikit. Pada tahun 2019 lalu, ada sekitar 150 ribu siswa yang berlomba masuk sekolah ikatan dinas ini.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement