Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meluncurkan layanan angkutan umum massal komuter berbasis bus Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion) ke Kota Bogor. Layanan JR Connexion ini mulai diuji-coba pada Senin 3 Agustus 2020.
Terdapat dua rute yang akan diujicoba sekaligus. Pertama Taman Sari Persada, Bogor – Blok M, Jakarta dan kedua Taman Sari Persada, Bogor – Juanda, Jakarta.
Baca Juga
Untuk keberangkatan bus beroperasi dari Taman Sari Persada pada pukul 05.30 WIB, 06.00 WIB dan 09.00 WIB. Sementara untuk rute sebaliknya, baik dari Blok M maupun Juanda, bus beroperasi pada pukul 16.30 WIB, 17.20 WIB dan 20.00 WIB.
Advertisement
Pada uji coba operasional layanan JR Connexion ini, Perum PPD sebagai operator mengoperasikan layanan lima unit bus besar. Masyarakat Taman Sari Persada dan sekitarnya dapat memanfaatkan layanan ini dengan tarif promo sebesar Rp 15 ribu.
“Dengan layanan ini, sekarang masyarakat yang tinggal di Taman sari Persada dan sekitarnya tidak hanya dapat memanfaatkan layanan KRL, namun juga layanan JR Connexion untuk beraktivitas harian menuju wilayah Jakarta,” ujar Direktur Angkutan BPTJ Aca Mulyana dalam keterangan resmi, Jumat (31/7/2020).
Sesuai dengan karakteristiknya, JR Connexion merupakan layanan point to point yang melayani masyarakat dari permukiman menuju pusat perkantoran, pusat perdagangan, maupun pusat industri.
“Mengingat layanan ini bersifat point to point, JR Connexion hanya akan melayani penumpang dari titik keberangkatan dan titik tujuan,” jelas Aca.
Target Moda Share
Selain itu layanan JR Connexion juga merupakan upaya pemerintah dalam mencapai target 60 persen moda share penggunaan angkutan umum massal di tahun 2029. Ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).
Menurut Aca, sejak Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang RITJ disahkan, BPTJ bersama seluruh stakeholder terus berupaya mengajak masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal.
Upaya untuk mencapai target tersebut menemui tantangan yang tidak ringan karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini mengingat kapasitas angkutan umum massal wajib dibatasi guna menegakkan protokol kesehatan atau physical distancing.
Mengacu pada kondisi tersebut, Aca menegaskan kepada operator JR Connexion untuk dapat selalu menerapkan standar protokol kesehatan sehingga kepercayaan masyarakat dalam memanfaatkan angkutan umum massal dapat senantiasa terjaga.
Advertisement