Sukses

Paling Tajam dalam 15 Tahun, Pembiayaan Adira Finance Anjlok 47 Persen

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance mencatatkan penurunan penjualan pada semester I 2020.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance mencatatkan penurunan penjualan atau pembiayaan pada semester I 2020. Penurunan ini sebagai dampak pandemi Corona yang sampai saat ini belum berakhir. 

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menjelaskan, penjualan atau pembiayaan pada semester I 2020 turun sebesar 47 persen menjadi Rp 10,1 triliun. Penurunan ini sejalan dengan penurunan yang tajam kinerja industri otomotif selama 15 tahun terakhir.

“Penjualan Adira Finance pada semester I 2020 mencapai Rp 10,1 triliun kalau dibandingkan semester I 2019 jumlahnya turun 47 persen,” kata Made Susila, dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, (4/8/2020).

Hal ini disebabkan lesunya daya beli masyarakat, dan penerapan PSBB dimana sebagian besar aktivitas ekonomi diberhentikan, sehingga berdampak pada pada pembiayaan mobil dan motor.

Lanjutnya, Made menjelaskan total pembiayaan segmen sepeda motor dan mobil masing-masing mengalami penurunan menjadi Rp 4,7 triliun dan Rp 3,6 triliun di semester I 2020. Sementara, segmen non-otomotif tercatat sebesar Rp 1,8 triliun.

“Kita ada di situasi di kuartal I normal, di kuartal ke II sangat jatuh, sehingga kalau kita gabungkan selama satu semester, penjualan ritel dari mobil baru itu turun 42 persen. Ini adalah penurunan yang paling tajam dalam 15 tahun terakhir,” katanya.

Penurunan 42 persen penjualan mobil di Adira Finance tersebut hanya mencapai 291 ribu unit di Semester I 2020.

 

2 dari 2 halaman

Sepeda Motor

Sementara itu, penjualan sepeda motor baru ritel domestik tercatat sebesar 2 juta unit, menurun sebesar 36 persen YoY pada semester I 2020.

“Sedangkan untuk penjualan ritel roda dua itu turun 36 persen suatu jumlah yang sangat tajam juga penggunaannya, karena aktivitas ekonomi tidak berjalan,” ujarnya

Dengan kondisi itu, Made menyebut di mana sekitar 67 persen dari bisnis Adira itu menyangkut pembiayaan baru kendaraan baik motor dan mobil yang berdampak signifikan pada penjualan.

Penjualan secara ritel ini mengacu pada penjualan yang dilakukan dari dealer ke pelanggan, dimana mencerminkan bisnis perusahaan multifinance dalam menyediakan pembiayaan, dalam segmen ritel ini. Sedangkan penjualan wholesales mengacu kepada penjualan dari manufaktur ke dealer.