Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) 2 Bandung menambah empat perjalanan kereta api jarak jauh pada Agustus 2020. Sebelumnya perjalanan kereta api tersebut dihentikan sementara operasionalnya akibat pandemi Covid-19.
Juru bicara PT KAI Daop 2 Bandung Noxy Citrea mengatakan, pengoperasikan kereta api jarak jauh ini dilakukan secara bertahap untuk melayani masyarakat. Noxy mengatakan pengoperasian kembali perjalanan kereta api kategori reguler ini, diklaim sebagai komitmen PT KAI untuk melayani masyarakat yang ingin bepergian ke luar kota menggunakan kereta api.
Keempat perjalanan kereta api tersebut adalah pertama KA 47A Argo Parahyangan relasi Bandung - Gambir jadwal keberangkatan pukul 18.20 WIB. Kedua, KA 37A Argo Parahyangan relasi Bandung - Gambir jadwal keberangkatan pukul 05.25 WIB. Ketiga, KA 130 Harina relasi Bandung - Cirebon - Semarang dan berakhir di Surabaya Pasarturi jadwal keberangkatan dari Stasiun Bandung pukul 21.40 WIB.
Advertisement
"keempat KA 296C Pasundan relasi Kiaracondong - Surabaya Gubeng jadwal keberangkatan dari Stasiun Kiaracondong pukul 10.15 WIB,” ujar Noxy dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Selasa, (4/8/2020).
Noxy mengatakan di bulan yang sama, terdapat dua perjalanan tambahan untuk kereta api jarak jauh. Kereta tersebut adalah dua perjalanan KA Argo Parahyangan tujuan Jakarta, satu KA Harina tujuan Surabaya Pasarturi melalui Cirebon dan Semarang dan satu perjalanan KA Pasundan relasi Kiaracondong - Surabaya Gubeng.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Total Perjalanan
Total perjalanan kereta api jarak jauh di PT KAI Daop 2 pada bulan Agustus menjadi sembilan perjalanan. Karena sebelumnya PT KAI Daop 2 telah mengoperasikan KA Turangga relasi Bandung-Surabaya Gubeng, KA Turangga relasi Bandung-Gambir, KA Serayu Pagi relasi Pasar Senen - Kiaracondong - Purwokerto, KA Serayu Pagi relasi Purwokerto - Kiaracondong - Pasar Senen, dan KA Kahuripan relasi Kiaracondong - Blitar.
“Kereta Api tersebut kami jalankan kembali, setelah melihat minat masyarakat yang terus tumbuh untuk menggunakan transportasi kereta api. Penambahan kereta api di bulan Agustus ini, kami harap dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” jelas Noxy.
Noxy menambahkan untuk layanan rapid test di stasiun hasil kerja sama KAI dan Rajawali Nusindo sangat diminati oleh calon pelanggan. Indikasinya sampai dengan 2 Agustus, terdapat 612 calon pelanggan yang menggunakan layanan rapid test di Stasiun Bandung.
Advertisement
Protokol Kesehatan
Meski terjadi peningkatan perjalanan kereta api, PT KAI tetap berkomitmen menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan menggunakan kereta api dengan aman, selamat, nyaman, dan sehat sampai di stasiun tujuan.
“Pelanggan yang naik kereta api diharuskan memakai masker, suhu tidak melebihi 37,3 derajat, dalam kondisi sehat atau tidak demam, batuk, flu, dan sesak napas, serta mengimbau pelanggan untuk memakai pakaian lengan panjang,” tutur Noxy.
Khusus untuk pelanggan kereta api jarak jauh sebut Noxy, diminta untuk menunjukkan surat bebas COVID-19 berupa hasil tes PCR atau rapid test yang masih berlaku 14 hari sejak diterbitkan. Atau surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness/ILI) yang diterbitkan oleh dokter rumah sakit atau puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR dan atau rapid test.
Face Shield
“Selain itu pelanggan diminta mengenakan face shield selama dalam perjalanan hingga meninggalkan area stasiun tujuan. Bagi pelanggan dewasa, face shield akan disediakan KAI,” kata Noxy.
Sedangkan pelanggan dengan usia dibawah tiga tahun (infant) agar membawa face shield pribadi. Serta mengunduh dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi pada perangkat seluler.
Advertisement