Liputan6.com, Jakarta - Dalam waktu dekat, akan dilakukan penyesuaian tarif di Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera). Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 1246/KPTS/M/2020 tanggal 29 Juli 2020 tentang Penyesuaian Tarif Pada Ruas Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa.
“Penyesuaian tarif dilaksanakan untuk menjaga keseimbangan investasi Badan Usaha Jalan Tol dan pengelolaan jalan tol ke depannya,” tulis Jasa Marga melalui laman Instargram, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga
Sebagai informasi, saat ini sedang dilakukan peningkatan kapasitas transaksi dengan penambahan gardu di gerbang tol Amplas. Untuk arah Belawan, penambahan kapasitas mencapai lebih dari 100 persen dari sebelumnya hanya memiliki 3 gardu, menjadi 8 gardu. Sedangkan untuk arah Amplas, peningkatan mencapai 60 persen dari sebelumnya 5 gardu menjadi 8 gardu.
Advertisement
“Penambahan kapasitas transaksi ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan Kawan JM saat bertransaksi di GT Amplas,” tulis Jasa Marga. Tol Balmera ini menghubungkan setidaknya 3 lokasi strategis. Pertama, Pelabuhan Belawan (Exit GT Belawan). Pelabuhan Belawan adalah pelabuhan yang terletak di Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dan merupakan pelabuhan terpenting di Pulau Sumatera.
Pelabuhan Belawan merupakan pelabuhan dengan tingkat kelas utama yang bernaung di bawah PT Pelabuhan Indonesia I.Kedua, Kawasan Industri Medan (Exit GT Mabar). Yakni sebuah kawasan industri yang terletak di Kelurahan Mabar, Medan Deli, Medan, Indonesia dan Sebagian di Desa Saentis, Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
KIM yang mempunyai luas total sebesar 514 hektar dikelola oleh PT Kawasan Industri Medan, sebuah BUMN.Selanjutnya Kota Medan (Exit GT Tanjung Mulia).
Kota Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia lho setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mulai Berlaku 14 Juni 2020, Cek Tarif Tol Balikpapan-Samarinda
Tarif Jalan Tol Balikpapan-Samarinda di Kalimantan Timur mulai berlaku pada 14 Juni 2020. Pemberlakuan ini 6 bulan setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 17 Desember 2019.
Besaran tarif Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 2, 3 dan 4 (Samboja-Simpang Jembatan Mahkota 2) sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 534/KPTS/M/2020 tanggal 29 Mei 2020.
PT JBS adalah pengelola jalan tol sepanjang 97 km itu.“Tarif tol berlaku mulai Minggu, 14 Juni 2020, pukul 00.00 waktu Indonesia bagian tengah (Wita) ,” kata Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda (JBS) STH Saragi, seperti melansir Antara, Kamis (11/6/2020).
Adapun tarif kendaraan golongan I, untuk perjalanan rute terjauh, yaitu Samboja-Simpang Jembatan Mahkota 2 sepanjang 64,87 km dikenakan tarif Rp 83.500 sekali jalan.
Biaya yang sama untuk arah sebaliknya, atau dari Simpang Jembatan Mahkota 2 ke Samboja. Golongan I terdiri dari mobil sedan, pickup, bus, minibus, truk kecil, yang dimasukkan
Sementara kendaraan Golongan 2, rute Samboja-Simpang Jembatan Mahkota 2 kena tarif Rp 125.000. Golongan 2, seperti truk kapasitas 7 ton atau kendaraan dengan 2 sumbu roda selain yang sudah dimasukkan di Golongan 1.
Adapun rute Samboja-Simpang Pasir yang lebih dekat, kendaraan Golongan 1 dikenakan tarif Rp 75.500, dan Golongan II harus bayar tarif numpang lewat Rp 113.000.
Truk-truk besar dengan 3 sumbu roda seperti truk pengangkut BBM dan adukan semen mendapat tarif yang sama dengan Golongan 2.
Kendaraan Golongan 4 dengan sumbu roda 4 dan Golongan 5 yang bersumbu roda 5, harus bayar Rp 167.500 di rute Samboja-Simpang Jembatan Mahkota 2 dan Rp151.000 untuk Samboja-Simpang Pasir.
Advertisement
Waktu Tempuh
Dengan lewat tol ini, waktu perjalanan dari Samboja ke Samarinda menjadi hanya 1 jam atau 1 jam 30 menit. sedangkan jika melewati Jalan Soekarno-Hatta, jalan yang sejajar dengan jalan tol, perlu waktu 2-3 jam.
Saragi berharap jalan tol pertama di Kalimantan ini dilalui tidak kurang dari 10.400 kendaraan per hari. Secara keseluruhan, Jalan Tol Balikpapan Samarinda memiliki total panjang 97,99 km.
Masa pembangunannya dibagi menjadi lima seksi, yaitu Seksi V ruas Sepinggan (11,09 Km) - Balikpapan (Km 13).
Kemudian Seksi I ruas Balikpapan (Km 13) – Samboja (22,03 Km), Seksi II ruas Samboja – Muara Jawa (30,98 Km), Seksi III Muara Jawa – Palaran (17,30 Km) dan Seksi IV Palaran – Samarinda (16,59 Km).
Seksi I dan Seksi V masih dalam tahap pembangunan. Kedua seksi ini menjadi lebih lambat daripada seksi-seksi lainnya karena mengalami sejumlah kendala teknis dan non teknis.
“Mulai dari pembebasan lahan yang molor, tanah longsor, juga tanah yang lunak,” jelas Saragi.
Hingga saat ini, proyek ini sudah memakan biaya Rp 12 triliun dari perencanaan semula Rp 9 triliun. Namun demikian, proyek ini masih sebagai awal.
“Kami rencanakan juga proyek Tol Samarinda-Bontang, Jembatan Balikpapan-Penajam, dan jalan tol dari Samboja ke lokasi Ibu Kota Negara (IKN) di Sepaku,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit.