Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ailrangga Hartarto, menjelaskan bahwa pemerintah tengah mematangkan program insentif modal kerja bagi 12 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Program ini telah masuk di meja Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk finalisasi.
"Terkait dengan modal kerja untuk 12 juta UMKM sedang difinalisasi," kata dia dalam video conference di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga
Selain itu, dukungan insentif lain yang sedang finalisasikan oleh pemerintah, yakni di sektor ketenagakerjaan. Di mana, kata Airlangga, mereka yang bekerja atau terkena PHK sedang disiapkan datanya melalui BPJS Ketenagakerjaan berdasarkan nama dengan alamatnya.
Advertisement
"Ini program untuk UMKM difinalkan, tapi jangka pendek mereka yang terdampak PHK data Kemnaker 2,1 juta orang ini diselesaikan melalui Kartu Prakerja dahulu. Jadi prioritasnya itu dulu baru program lanjutan," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pada awal Agustus akan memberikan bantuan modal kerja produktif, kepada 12 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV.
“Sebentar lagi di awal Agustus akan kita berikan kepada 12 juta UMKM. Kita namakan bantuan modal kerja produktif. Kita harapkan akan mengungkit ekonomi kita,” kata Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (23/7).
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan berikut ini:
12 Juta UMKM Bakal Dapat Dana Hibah Masing-Masing Rp 2,4 Juta
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pemerintah tengah menyiapkan program untuk menahan atau menjaga pertumbuhan ekonomi sekaligus juga menjaga lapangan pekerjaan. Program ini ditujukan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang akan dijalankan dalam 2 hingga 4 pekan ini.
Budi menjelaskan, salah satu program tersebut adalah Bantuan UMKM Produktif. "Ini dalam bentuk grant, dalam bentuk bantuan dan bukan dalam bentuk pinjaman, yang akan kita berikan sebesar Rp 2,4 juta per orang," jelas dia dalam sesi teleconference di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 29 Juli 2020.
Dengan adanya program ini, diharapkan pelaku UMKM tidak hanya menggunakan dana hibah ini untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun, juga diharapkan bisa digunakan untuk memulai usaha, sehingga bisa menggerakkan perekonomian nasional.Budi menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar program ini dapat cepat dijalankan secara bertahap. Untuk tahap awal, kurang lebih akan diberikan kepada 1 juta pelaku UMKM.
"Secara bertahap bisa dinaikkan kalau bisa sampai 10 juta UMKM hingga 12 juta UMKM yang bisa mendapatkan bantuan usaha ini," kata Budi.
Advertisement