Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati sebelum mempercayai informasi yang mengatasnamakan KAI. Salah satu informasi tak benar yang beredar saat ini adalah adanya panggilan kerja dari KAI.
Sempat beredar info panggilan kerja yang mengatasnamakan PT KAI Daop 1 Jakarta dengan rincian informasi memanggil salah seorang "peserta" asal Cirebon untuk melakukan pelantikan calon Polisi Khusus Kereta Api (Polsusta).
Terlampir pula surat keterangan palsu berisi informasi jabatan Polsusta si peserta yang "lolos" ini, lengkap dengan foto, cap dan tanda tangan palsu.
Advertisement
VP PT KAI Daop 3 Cirebon Wisnu Pramudyo menyatakan, semua informasi rekrutmen dan pemenuhan SDM perusahaan hanya diumumkan melalaui website resmi PT KAI di recruitment.kai.id.
"PT KAI mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada akan penipuan yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Jika menemukan info rekrutmen yang tidak bersumber dari situs tersebut agar dapat mengabaikannya," Wisnu Pramudyo dalam keterangannya, Jumat (7/8/2020).
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak Dipungut Biaya
Dalam proses rekrutmen, PT KAI juga tidak memungut biaya sepeserpun seperti uang muka, uang tanda jadi, penggantian biaya akomodasi atau segala jenis biaya serupa. Dengan demikian, jika masyarakat memenuhi panggilan kerja yang mengatasnamakan KAI namun dimintai ganti uang, sudah dipastikan panggilan kerja itu hoaks.
Masyarakat diharapkan lebih jeli dan teliti bila mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen. Jangan mudah tertarik dan waspada akan segala bentuk kemudahan yang ditawarkan untuk menjadi pegawai dari oknum yang mengatasnamakan KAI.
Selain itu, KAI juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada pihak kepolisian dan tidak meneruskan atau menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang terindikasi palsu untuk menghindari semakin banyaknya orang yang tertipu oleh oknum pembuat rekrutmen palsu tersebut.
Advertisement