Liputan6.com, Jakarta Harga emas Antam atau PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hanya lebih murah Rp 1.000 per gram menjadi Rp 1.054.000 per gram pada Senin, 10 Agustus 2020.
Pada pekan lalu, harga emas Antam stabil di posisi Rp 1.055 ribu per gram dan sempat memecahkan rekor tertinggi Rp 1.065.000 per gram.
Baca Juga
Demikian pula harga buyback emas Antam susut Rp 1.000 menjadi Rp 953.000 per gram. Harga buyback merupakan patokan bila Anda menjual maka Antam akan membelinya di harga Rp 953 ribu per gram.
Advertisement
Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.690.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 20.830.000.
Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.29 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Berikut daftar harga emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 557.000
* Pecahan 1 gram Rp 1.054.000
* Pecahan 2 gram Rp 2.048.000
* Pecahan 3 gram Rp 3.047.000
* Pecahan 5 gram Rp 5.050.000
* Pecahan 10 gram Rp 10.035.000
* Pecahan 25 gram Rp 24.962.000
* Pecahan 50 gram Rp 49.845.000
* Pecahan 100 gram Rp 99.612.000
* Pecahan 250 gram Rp 248.765.000
* Pecahan 500 gram Rp 497.820.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 994.600.000.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Buruan Beli, Harga Emas Bakal Makin Mahal di Tahun Ini
Analis memperkirakan harga emas akan terus melaju, setelah sebelumnya tercatat USD 2.100. Menurut prediksi, harga emas dapat menembus USD 3.000 untuk tahun ini.
Minat investor yang sangat kuat pada logam mulia menjaga reli tetap hidup, sementara penggerak makro semuanya utuh untuk menjaga momentum kenaikan harga emas, kata para analis.
Harga emas tercatat naik ke tangga tertinggi sepanjang pekan ini. Pertama menembus USD 2.000 per ons, kemudian USD 2.050, sebelum mencapai rekor baru USD 2.089,20 pada penutupan pekan ini. Sementara, pada omentum yang sama, emas berjangka Comex Desember diperdagangkan pada USD 2.043.40, turun 1,26 persen.
Melansir dari laman Kitco, Sabtu (8/8/2020), stimulus fiskal dan moneter global telah menciptakan badai yang sempurna untuk emas. Meskipun harga mundur 2 persen pada hari Jumat, tren keseluruhan tetap bullish.
"Ini sehat bagi pasar untuk menelusuri kembali dan membiarkan sedikit udara keluar dari balon," kata ahli strategi pasar senior LaSalle Futures Group Charlie Nedoss.
Emas dipandang sebagai taruhan paling pasti untuk menjaga inflasi karena bank sentral terus mencetak uang untuk mendukung ekonomi di seluruh dunia.
“Bank sentral utama bekerja untuk menjaga stabilitas dengan memberikan stimulus dan dukungan ekonomi. Artinya ada banyak likuiditas yang mencari rumah. Emas adalah satu, ekuitas adalah yang lainnya. Unsur lainnya adalah suku bunga riil yang rendah, yang menghilangkan argumen bahwa emas tidak memberikan hasil apapun karena tidak ada hasil yang dapat ditemukan dalam obligasi pemerintah, ”kata analis StoneX, Rhona O'Connell.
Advertisement
Investasi Paling Realistis
Pialang komoditas senior RJO Futures Daniel Pavilonis menyebutkan, orang-orang melihat emas dan perak sebagai investasi yang lebih realistis.
“Salah satu alasan mengapa logam naik adalah karena pencetakan uang. Ini mendorong hasil nyata ke wilayah negatif di jalan. Investor melihat logam mulia sebagai bagian dari teka-teki jangka panjang. Ketika suku bunga turun atau negatif, investor memiliki uang di bank yang pada dasarnya akan dikenakan pajak karena mereka harus membayar bunga padanya. Apa alternatif lainnya? Inilah mengapa orang membeli emas, menerima pengiriman emas batangan, dan membeli kontrak berjangka, ”kata Pavilonis.
Pada akhir tahun, Pavilonis memperkirakan harga emas mendekati USD 3.000 per ons.
Ahli logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman menilaiUSD 2.400 juga merupakan target yang menarik untuk dilihat. “Kami mendapatkan USD 2.400 dengan membagi selisih antara USD 2.100, yang merupakan nilai tertinggi tahun 2011 yang disesuaikan dengan inflasi, dan USD 2.800, yang merupakan nilai tertinggi tahun 1980 yang disesuaikan dengan inflasi," kata Millman.
Adapun yang harus diperhatikan investor pekan depan adalah negosiasi stimulus fiskal di Washington. Pendorong utama fluktuasi harga emas lainnya yakni meningkatnya ketegangan antara AS-China, terutama setelah Trump menandatangani sepasang perintah eksekutif yang melarang penduduk AS melakukan bisnis dengan aplikasi TikTok dan WeChat China.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement