Liputan6.com, Jakarta - Sampoerna Schools System bermitra dengan SGS, perusahaan inspeksi, verifikasi, pengujian dan sertifikasi terkemuka di dunia, untuk memberikan peningkatan kontrol terhadap kebersihan saat ini dan protokol disinfeksi. Hal ini dalam rangka pencegahan penularan COVID-19, untuk memastikan keselamatan karyawan dan siswa selama pembukaan kembali kantor pusat dan kampus.
Kerjasama ini akan dilakukan di semua 6 kampus Sampoerna Academy - L'Avenue Campus (Jakarta), Kampus BSD (Jabodetabek), Kampus Sentul (Bogor), Kampus Cipto dan Citra (Medan), dan Kampus Pakuwon Indah (Surabaya) , serta Kampus Sampoerna University di L'Avenue Jakarta.
Di tengah masa pandemic COVID-19 ini, upaya memastikan protokol kebersihan dan desinfeksi pada properti kampus makin ditingkatkan, dengan penambahan frekuensi pembersihan, peningkatan pelatihan dan spesialisasi staf kebersihan, serta memastikan penggunaan produk yang sesuai.
Advertisement
“Di Sampoerna Academy, keselamatan dan kesehatan siswa dan guru serta komunitas selalu menjadi prioritas utama kami. COVID-19 telah mengubah dunia secara drastis sehingga sangat penting bagi kami untuk berusaha memberikan perlindungan terbaik bagi mereka yang belajar dan bekerja di fasilitas kami," kata Direktur Sampoerna Academy Dr. Mustafa Guvercin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/8/2020).
Sampoerna Schools System mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan siswa dan semua orang di komunitas mereka sebagai prioritas terpenting selama masa-masa sulit seperti sekarang.
Ini sebabnya mengapa Sampoerna Academy dan Sampoerna University bekerja sama dengan SGS untuk membantu setiap properti kampus untuk secara efektif mengelola masalah Kesehatan dan Keselamatan mereka, sehingga setiap karyawan, guru / dosen, dan siswa dapat menikmati lingkungan kampus yang sehat dan aman dan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan di kampus.
SGS menyediakan serangkaian solusi pemantauan disinfeksi untuk membantu mencegah penyebaran virus corona baru dan menjaga keselamatan siswa, karyawan, dan semua orang di komunitas.
Kerjasama ini berfokus pada layanan manajemen dan pengawasan langsung di tempat dan jarak jauh untuk memastikan efektivitas prosedur pembersihan dan disinfeksi, termasuk penilaian prosedur pembersihan dan disinfeksi yang terdokumentasi yang terinspirasi oleh Standar Internasional, validasi kemanjuran prosedur disinfeksi dan zat-zat pembersih sesuai dengan daftar produk terbaru yang telah disetujui, identifikasi area dan permukaan yang mungkin terkena dampak, pemetaan rute paparan dan jalur transmisi untuk COVID-19 serta pelatihan intensif dalam prosedur pembersihan dan disinfeksi yang memadai.
Pakar kesehatan dan keselamatan SGS yang terlatih dalam prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi juga akan memvalidasi dan memeriksa prosedur pasca-pembersihan dengan inspeksi menyeluruh dan pengambilan sampel permukaan lingkungan tambahan untuk menilai efektivitas program pembersihan dan disinfeksi serta tingkat dan ketahanan virus COVID-19 di permukaan benda.
Selain itu, SGS akan menggunakan penanda khusus untuk mengidentifikasi area yang didisinfeksi, dan juga SGS Hygiene Monitored Mark untuk menampilkan kesesuaian dengan pedoman dan standard internasional (WHO, CDC, ECDC, ISO45001), dan standar serta peraturan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan peraturan pemerintah setempat.
Â
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gubernur Jawa Timur Apresiasi Peran Aktif Sampoerna Tekan Penyebaran Covid-19
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mewakili masyarakat Jawa Timur, menerima bantuan satu set mesin PCRmax Eco-48 beserta seluruh kelengkapannya dan alat pelindung diri (APD) full set dari PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (17/7/2020) petang.
Bantuan yang diberikan Sampoerna, bekerja sama dengan Yayasan Stapa Center, kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) adalah dukungan untuk mempercepat proses deteksi warga yang diduga terpapar virus Covid-19.
Ketua Rumpun Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, mesin PCR yang diberikan Sampoerna tersebut merupakan bantuan terlengkap yang pernah diterima oleh Pemprov Jatim. Mesin PCRmax ini menggunakan open system yang dapat digunakan dengan semua reagen sehingga mempercepat hasil swab dan tentunya sangat dibutuhkan di Jawa Timur.
Gubernur Khofifah berencana mengirim alat PCRmax dari Sampoerna ke RS Jiwa Menur Surabaya yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur. Mesin PCR ini akan menambah fasilitas rumah sakit yang bisa melakukan pemeriksaan tes swab.
Sebab, selama ini baru terdapat dua rumah sakit yang memiliki alat pemeriksaan hasil swab yaitu RSU dr Soetomo dan RS Universitas Airlangga (RSUA). Dengan bantuan ini, total jumlah mesin PCR di Jatim menjadi 28 unit.
"PCRmax ini langsung siap pakai dan mungkin nanti tim dari RSU dr Soetomo akan memberikan briefing atau training kepada tim dari RSJ Menur," ucap Khofifah.
Dia mengimbau agar masyarakat bisa segera melakukan tes swab jika mengalami gejala-gejala klinis yang mengarah pada Covid-19 sehingga dapat dengan cepat dilakukan penanganan.
"Nah, kalau sudah di-swab, maka kita membutuhkan mesin ini. Open system itu lebih mudah dengan berbagai macam reagen-nya. Jadi, ini insyaAllah percepatannya bisa lebih tinggi dari yang lain. Karena biasanya ada optimasi-optimasi itu butuh sampai dua mingguan. Matur nuwun sanget," kata Khofifah di sela-sela prosesi serah terima donasi mesin PCR Sampoerna.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu berharap dengan sinergi ini maka pengendalian penyebaran Covid-19 di Jatim bisa dipercepat.
"Pokoknya tes yang cepat, tracing yang cepat, treatment yang cepat. InsyaAllah, sembuhnya juga tepat," ucap Khofifah.
Mendampingi Khofifah, dr Joni menyampaikan apresiasi atas bantuan berupa mesin PCRmax ini yang dinilainya paling lengkap yang pernah diterima Pemprov Jatim
"Jadi ini luar biasa. Mudah-mudahan nanti bisa mempercepat pelayanan di RS Menur," ucap dia.
Direktur RS Jiwa Menur, dr Ilham juga mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan tersebut. Saat ini, pihaknya masih merawat 84 pasien. Dengan adanya mesin PCR ini, RSJ Menur dapat lebih baik lagi dalam melayani pasien Covid-19.
"Sehingga lebih cepat dan menunggu tidak terlalu lama," kata dr Ilham.
Sementara itu, Direktur Sampoerna Elvira Lianita mengatakan, mesin PCRmax ini memiliki 48 kapasitas pemeriksaan sampel dan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengetahui hasilnya. Sehingga dalam satu hari, mesin ini dapat memeriksa banyak sampel dengan waktu yang relatif lebih singkat.
"Harapannya dengan penyerahan mesin PCR tersebut, Pemerintah Provinsi dapat menambah kapasitas pengujian sampel COVID-19 kepada masyarakat Jatim dan membantu percepatan penanganan," ujar Elvira.
Advertisement