Liputan6.com, Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch mengapresiasi pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19. Selain soal kesehatan, hal yang tak kalah penting adalah bagaimana mempertahankan laju ekonomi di tengah krisis.
Fitch menilai pemerintah juga menempuh sejumlah langkah terobosan yang bersifat sementara. Termasuk penundaan ketentuan batas atas defisit fiskal sebesar 3 persen dari PDB selama tiga tahun. Begitu juga dengan kebijakan pembiayaan defisit secara langsung oleh bank sentral.
Baca Juga
Fitch memperkirakan defisit fiskal pada 2020 akan meningkat menjadi sekitar 6 persen pada 2020 dari 2,2 persen pada 2019. Hal ini dipengaruhi oleh belanja Pemerintah yang lebih tinggi di tengah penerimaan yang lebih rendah akibat perlambatan ekonomi.
Advertisement
Selanjutnya, defisit fiskal akan terus menurun menjadi 5 persen dan 3,5 persen masing-masing pada 2021 dan 2022. Ini sejalan dengan berkurangnya pengeluaran terkait pandemi.
"Fitch meyakini Pemerintah akan memenuhi komitmennya untuk membawa defisit fiskal kembali di bawah 3 persen dari PDB pada 2023," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko dalam siaran pers, Jakarta, Senin (10/8/2020).
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rating Kredit Indonesia Dipertahankan
Sebelumnya, Fitch mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil. Fitch menilai beberapa faktor yang mendukung afirmasi peringkat Indonesia yakni prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah yang baik dan beban utang pemerintah yang relatif rendah.
"Lembaga pemeringkat Fitch mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat BBB (investment grade) dengan outlook stabil pada 10 Agustus 2020," kataÂ
Meski begitu, Fitch mengingatkan Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan. Sebab Indonesia sangat bergantung pada sumber pembiayaan eksternal. Lalu penerimaan pemerintah yang rendah. Dari sisi struktural seperti indikator tata kelola dan PDB per kapita yang masih tertinggal dibandingkan negara peers.
Terkait pandemi Fitch menilai pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai kebijakan ekonomi dengan cepat. Memberikan dukungan mulai dari sektor rumah tangga, UMKM hingga korporasi.
Secara keseluruhan, jumlah dukungan pemerintah untuk mengatasi pandemi mencapai Rp695 triliun atau 4,4 persen dari PDB. Penyalurannya mencakup bantuan langsung tunai, penyediaan kebutuhan pokok, penyediaan jaminan, dan insentif perpajakan.
Merdeka.com
Advertisement