Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan membangun jaringan kereta tanpa rel di Pulau Bali. Salah satu ide yang sedang digodok adalah autonomous rail rapid transit atau dikenal ART.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menjelaskan, KAI telah melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk membangun jaringan infrastruktur kereta di daerah tersebut.
Baca Juga
"Memang sudah ada pembicaraan antara KAI dan Pemda Bali. Dimana rencananya mau bangun jaringan kereta api tanpa rel. Kami sudah lakukan kajian dengan Pemda Bali juga dengan salah satu investor yang akan terlibat," jelasnya.
Advertisement
Didiek mengatakan pembangunan jaringan kereta tanpa rel ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas di sejumlah destinasi wisata pulau Dewata. Seperti menghubungkan Bandara Internasional Ngurah Rai dengan sejumlah destinasi wisata di Sanur.
Perseroan pun tengah mematangkan berbagai jenis moda kereta tanpa rel yang cocok dibangun di Bali. Dimana salah satunya moda jenis autonomous rail rapid transit atau dikenal ART. Moda jenis ini dipilih lantaran nilai investasi yang lebih murah dan proses pembangunannya yang dianggap cepat.
Disebutkannya ART sendiri telah digunakan di China. Dimana moda jenis ini tidak berjalan di rel layaknya kereta jenis lainnya, justru ART berjalan di tepi di jalan raya dengan penggunaan teknologi sinyal khusus.
"Kereta tanpa rel ini sudah dioperasikan di China, angkutan ini tidak berjalan di rel layaknya kereta pada umumnya. Namun di tepi jalan raya yang punya signaling system," ujarnya. Diharapkan konsep ini nanti bisa dikembangkan di Bali.Â
Â
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan video pilihan berikut ini:
Konektivitas antar daerah wisata
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri menyatakan rencana besar pemerintah ialah meningkatkan konektivitas di pulau Dewata. Salah satunya akan membangun jaringan kereta yang dapat mengintegrasikan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan atau Sarbagita.
Namun, dipastikannya rencana ini masih digodog oleh pemerintah. Mengingat sasaran wilayah dari jaringan kereta baru ini cukup luas.
"Saat ini masih dalam tahap perencanaan dan design. Bagaimana juga kawasan Sarbagita dan juga wilayah utara pulau Bali Kan dikoneksikan menjadi lebih ya," tutupnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement