Sukses

Dibuka Perkasa, Rupiah Diprediksi Tertekan Sepanjang Hari Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Rupiah berpotensi tertekan sepanjang hari ini seiring indikasi pemulihan ekonomi Amerika Serikat.

Mengutip Bloomberg, Rabu (12/8/2020), sebenarnya rupiah dibuka menguat di angka 14.640 per dolar AS jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.680 per dolar AS.

Namun menjelang siang, rupiah kembali tumbang dan bergerak ke level 14.712 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.640 per dolar AS hingga 14.712 per dolar AS. Jika dihitungd ari awal tahun, rupiah telah melemah 6,10 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.777 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan pekan lalu yang ada di angka 14.728 per dolar AS.

"Ada potensi pelemahan rupiah. Nilai tukar regional terlihat melemah di awal perdagangan hari ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Rabu (12/8/2020).

Ariston menuturkan, dolar AS terlihat menguat sejak semalam karena indikasi pemulihan ekonomi di AS dari rilis data-data tenaga kerja dan indeks harga produsen bulan Juli yang lebih bagus dari proyeksi.

"Penguatan dolar AS ini bisa menekan pergerakan nilai tukar emerging markets termasuk rupiah," ujar Ariston.

Selain itu, lanjut Ariston, kabar belum adanya kemajuan pembicaraan stimulus AS antara dua partai berkuasa, Partai Republik dan Partai Demokrat, juga bisa melemahkan sentimen terhadap aset berisiko pagi ini.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi tertekan di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.

Pada Selasa (11/8) lalu, rupiah ditutup melemah 32 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.680 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.648 per dolar AS.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penutupan Sebelumnya

Nilai tukar (kurs) rupiah pada Selasa sore ditutup melemah. Hal ini dipicu kekhawatiran akan terjadinya resesi ekonomi domestik.

Rupiah ditutup melemah 32 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.680 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.648 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan, sebenarnya sentimen di pasar cukup positif di regional hari ini, tapi rupiah malah tertekan.

"Potensi resesi di Indonesia mungkin jadi penghalang penguatan," ujar Ariston.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi pertumbuhan ekonomi akan minus sampai akhir tahun ini, setelah pada kuartal II terkoreksi 5,32 persen.

Pada kuartal III dan IV pertumbuhan ekonomi diperkirakan masing-masing akan minus 1 persen dan 1,38 persen.

Ariston menuturkan tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sendiri sebenarnya menguat dan harga emas juga terkoreksi.

Hal tersebut bisa mengindikasikan peralihan aset dari aman ke berisiko dan menjadi katalis positif bagi nilai tukar.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.580 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.580 per dolar AS hingga Rp14.714 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.728 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.750 per dolar AS.Â