Sukses

Erick Thohir: Kita Harus Bisa Gerogoti Pasar Global dengan Produk UMKM

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa pemerintah mendorong produk UMKM untuk bersaing di pasar global.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa pemerintah mendorong produk-produk Usaha Mikro Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bersaing di pasar global atau UMKM Go Global. Namun di luar itu, pemerintah juga mendorong agar produk UMKM semakin digemari di dalam negeri. 

Erick menjelaskan, salah satu langkah UMKM Go Digital adaah dengan memanfaatkan turis asing untuk membeli produk Indonesia khususnya produk UMKM. Seperti hal yang terjadi dengan produk batik yang telah sukses di kancah internasional.

Kini saatnya UMKM Go Global itu dianjutkan ke produk-produk lain di luar batik. Menurutnya, masih banyak produk di luar batik yang bisa berkembang di dunia internasional. contohnya adalah furnitur dan fesyen lainnya. 

Selain itu, dengan banyaknya artis Indonesia yang terkenal di kancah Internasional bisa dimanfaatkan untuk menangkap peluang dalam mempromosikan produk-produk UMKM Indonesia. Seperti musisi dan penyanyi Weird Genius, Rich Brian, Nikki, dan lainnya.

Namun, Erick Thohir memingatkan, juga tidak melupakan pasar lokal. Jangan sampai karena terlalu fokus go global lalu pasar dalam negeri malah digerogoti produk asing sehingga justru di dalam negeri banyak yang menggunakan produk asing.

“Kita punya market lokal yang harus disinergikan, dan bergotong-royong. Tetapi kalau market lokalnya kita digerogoti oleh market luar, maka kita harus balik menggerogoti market luar dengan market lokal. Jangan dibiarkan selalu ke Barat-baratan,”ujar Erick dalam Fashion Talks Day 8 - Nusantara Fashion Festival 2020, Minggu (16/8/2020).

Begitu Pula dalam hal penggunaan bahan baku, ia berharap agar Indonesia tidak terus-terusan menggunakan bahan baku impor, melainkan memanfaatkan bahan baku lokal, sehingga produk yang dihasilkan bisa dipasarkan secara global.

“Mari kita jadikan keberpihakan dengan produk lokal agar go global, “ pungkas Erick Thohir.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Erick Thohir dan Teten Masduki Kolaborasi Selamatkan UMKM

Sebelumnya, Kementerian BUMN telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM tentang pengembangan dan pembinaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM). Ini juga merupakan salah satu bentuk kolaborasi dalam upaya membantu pemulihan dan mengembangkan UMKM.

Sebagaimana diketahui bahwa peran UMKM terhadap kontribusi ekonomi cukup besar yaitu penyumbang 61 persen PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

Oleh karenanya Pemerintah memberi atensi lebih kepada UMKM melalui berbagai paket kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional diantaranya stimulus pajak, restrukturisasi kredit, subsidi bunga, pemberian modal kerja, dan subsidi iuran penjaminan kredit.

Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Koperasi dan UKM tentang pengembangan dan pembinaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) hari ini juga merupakan salah satu bentuk kolaborasi dalam upaya membantu pemulihan dan mengembangkan UMKM.

Kesepakatan Bersama tersebut ditandatangani oleh Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM dan Erick Thohir yang merupakan Menteri BUMN.

Ruang lingkup Kesepakatan Bersama kali ini antara lain meliputi pendampingan dan pengembangan SDM, penyediaan bahan baku, logistik, dan pemasaran termasuk namun tidak terbatas melalui digital platform, dalam hal pengembangan dan pembinaan KUMKM.

Sumber daya yang dimiliki BUMN yang tersebar pada berbagai wilayah di Indonesia dapat dioptimalkan dalam upaya pengembangan UMKM termasuk Koperasi.

“Silakan optimalkan kanal-kanal BUMN, asalkan untuk pengembangan UMKM, saya sangat mendukung. Karena memang BUMN Untuk Indonesia” ungkap Erick Thohir dalam keterangannya, pada Sabtu 15 Agustus 2020.

Erick menegaskan setelah penandatanganan Kesepakatan Bersama ini harus ada tindak lanjut konkritnya.

“Sayatidak mau hal ini hanya berhenti pada seremonial penandatanganan Kesepakatan Bersama saja, harus ada wujud konkrit kerjasamanya. Tapi tetap harus dilakukan dengan analisis dan pertimbangan yang matang” tegas Menteri BUMN.

Diharapkan Kesepakatan Bersama ini akan melahirkan berbagai kerja sama sehingga membentuk suatu ekosistem dalam negeri melalui kolaborasi antar instansi.

“Pembangunan ekosistem dalam negeri melalui kolaborasi antar Kementerian, Lembaga, BUMN, BUMD, BUMDes, swasta dan mitra strategis akan menguatkan kemandirian, ditambah dengan rasa bangga atas kemampuan sendiri merupakan modal besar dalam meningkatkan nilai ekonomi menuju Indonesia maju,” tutup Erick Thohir.