Sukses

Ditjen PSP Kementan Siap Tingkatkan IP di Gianyar dengan RJIT

Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Kecamatan Gianyar

Liputan6.com, Gianyar Untuk menjaga ketahanan pangan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar,  Bali.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kegiatan RJIT dilakukan untuk memastikan pertanian tetap berlangsung meski dalam musim kemarau.

"Meski sedang menghadapi musim kemarau dan di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian terus mengusahakan peningkatan produksi melalui peningkatan indeks pertanaman. Hal ini bisa dilakukan dengan manajemen pengairan yang baik,  salah satunya dengan rehabilitasi jaringan irigasi. Agar ketersediaan air tidak bermasalah," tutur Mentan SYL, Rabu (19/08/2020).

Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy menjelaskan jika kegiatan RJIT dimaksudkan untuk memastikan petani mendapatkan bantuan air yang cukup.

 

2 dari 2 halaman

Target Naik 2 Kali

"Kegiatan RJIT dimaksudkan untuk memperbaiki jaringan irigasi tersier yang rusak, atau memaksimalkan saluran irigasi yang ada agar areal lahan yang teraliri bisa lebih banyak. Hal ini bisa berpengaruh pada peningkatan IP dan produktivitas petani," tuturnya. 

Di Kabupaten Gianyar, kegiatan RJIT dilaksanakan di Subak Sema, Desa Babakan, Kecamatan Gianyar. RJIT dilakukan dengan memanfaatkan Bendung Sangsang II, DI Sangsang II.

Dimensi RJIT yang dibangun memiliki lebar 0,6 M, tinggi 0,42 M, anjang 110 M. "Dampak dari RJIT sangat positif. Karena mampu mengairi lahan seluas 15 hektare (ha) di Subak Sema, dan 29 Ha di area Subak Lebo. Total 44 Ha Lahan terairi dari RJIT ini," katanya. 

Tidak itu saja, indeks pertanaman pun diyakini meningkat. Jika awalnya IP sekitar 1-1,5, dengan RJIT diharapkan ada peningkatan IP menjadi 2 kali provitas yang saat ini 6,3 ton/Ha juga diharapkan dapat meningkatkan menjadi 7,3 ton/Ha hingga 8 ton/Ha.

 

(*)