Liputan6.com, Jakarta - Infrastruktur Indonesia sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan beberapa negara lain. Selain itu, kesenjangan pembangunan infrastruktur antara Jawa dan Luar Jawa masih cukup tinggi. contohnya jalan tol yang sebagian besar baru dinikmati masyarakat Jawa.
"Kita masih tertinggal di bidang infrastruktur. Mungkin sudah banyak yang menikmati fasilitas mobilitas lewat jalan-jalan tol cepat. Tapi itu baru beberapa contoh dari pencapaian infrastruktur. Kita gap infrastrukturnya masih jauh, terutama di luar Jawa, seluruh pulau dari Sumatera hingga Papua," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Baca Juga
Pembangunan infrastruktur, kata Sri Mulyani, menjadi salah satu kunci mendongkrak agar Indonesia bisa naik kelas. Meskipun saat ini Indonesia sudah digolongkan menjadi negara upper middle income country atau negara dengan pendapatan menengah ke atas.
Advertisement
"Infrastruktur masih dibutuhkan untuk menuju ke upper middle income bahkan ke upper," kata Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menilai keuntungan Indonesia sebagai negara demokrasi, yakni semua orang bisa memberi kritik dan masukan. Namun demokrasi tidak bisa menjadi instrumen menciptakan kesejahteraan tanpa sistem politik dan institusi yang bagus.
"Apa legacy yang ingin anda lihat di masa depan? saya ingin melihat semua anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses layanan publik, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang bagus, didukung dengan institusi yang bagus, baik di level pemerintah, BUMN, maupun swasta," tutupnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
China akan lebih banyak investasi di Indonesia untuk infrastruktur dan manufaktur dan Catat ketujuh bahan alami ini untuk mengatasi pori-pori besar. Saksikan videonya di sini
Jokowi Sebut Infrastruktur Kunci Indonesia jadi Negara Berpenghasilan Tinggi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan untuk Indonesia naik status jadi kategori berpenghasilan tinggi dari berpendapatan menengah atas bukan hal mudah. Butuh beberapa persyaratan yang harus dilakukan bersama.
"Kita butuh infrastruktur yang efisien ini sudah mulai kita bangun, kita butuh cara kerja yang cepat, kompetitif dan beroritentasi pada hasil ini terus kita upayakan," kata Jokowi dalam saat Peresmian Pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) Virtual Tahun 2020 di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/7).
Tidak hanya infrastruktur, dia juga menjelaskan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, dan inovatif juga harus mempuni. Sebab itu kata dia, peran pendidikan tinggi yaitu pengembangan ilmu pengetahuan juga harus dilakukan.
Â
"Perlu saya tegaskan bahwa tugas mulia tersebut tidak bisa dikerjakan dengan cara biasa-biasa saja, kesempatan kita sangat sempit," unkap Jokowi.
Sebab itu kata Jokowi, seluruh pihak harus berubah. Tidak bisa dengan cara-cara lama.
"Kita harus mengembangkan cara-cara baru, mengembangkan strategi baru, yang smart short cut, yang out of the box," ungkap Jokowi.
Advertisement