Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) menuju arah Cikampek. Pengaturan lalu lintas ini diterapkan di Km 47 hingga Km 61 sejak pukul 10.00 WIB.
Awalnya, sistem contraflow di Tol Jakarta-Cikampek diberlakukan di Km 47 sampai dengan Km 53 mulai pukul 09.00 WIB. Namun diperpanjang hingga Km 61 akibat meningkatnya volume lalu lintas di ruas tersebut.
Baca Juga
"Dengan diberlakukannya contraflow ini diharapkan dapat mencairkan kepadatan yang terjadi di titik pertemuan Japek Elevated dan Jalan Tol Japek di Km 48," kata General Manager Representative Office 1 Jasamarga Trans-jawa Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati, Kamis (20/8/2020).
Advertisement
Widiyatmiko mengungkapkan, menurut pemantauan Jasa Marga, antrian kendaraan jelang Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama arah Cikampek cenderung ramai lancar. Saat ini terpantau antrean 4-5 kendaraan dengan kapasitas gardu tol beroperasi maksimal.
Selain itu, ia menambahkan, Jasa Marga juga melakukan buka tutup situasional pada tempat istirahat atau rest area di Km 50 dan Km 57.
"Pemberlakuan contraflow merupakan diskresi Kepolisian. Untuk mendukung kelancaran contraflow, Jasa Marga menyiagakan petugas dan penyiapan rambu-rambu," ujar Widiyatmiko.
Â
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pekerjaan Konstruksi Ambruk, Proyek Tol Cibitung-Cilincing Setop Sementara
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penghentian sementara pekerjaan pembangunan Tol Cibitung–Cilincing pada seksi 4 Kanal Banjir Timur–Cilincing. Hal tersebut merupakan tindak lanjut atas peristiwa kecelakaan konstruksi saat melakukan pengecoran pada STA 31+128 pada Minggu, 16 Agustus 2020 lalu.
Menindaki kasus ini, Kementerian PUPR akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap desain, Standar Operasi Prosedur (SOP), metode kerja, sumber daya manusia, peralatan, termasuk memperketat pengawasan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit telah meninjau lokasi kejadian, dan telah meminta PT Waskita Beton Precast selaku kontraktor dan pimpinan proyek PT Cibitung Tanjung Priok Tollways untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Protokol tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMK3).
"Kami telah melaporkan kepada bapak Menteri PUPR. Sesuai arahan, harus ada tindakan tegas kepada Kontraktor dan konsultan pengawas yang telah lalai dalam menerapkan dan mengedepankan prosedur Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3)," ujar Danang dalam keterangan tertulis, Rabu (19/8/2020).
Proyek Jalan tol Cibitung–Cilincing membentang sepanjang 34 km dikerjakan PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways terdiri atas 4 seksi. Seksi 1 SS Cibitung–Gabus Indah (12,77 km) progresnya mencapai 96,94 persen.
Sementara Seksi 2 Gabus Indah–Muara Bakti (6,05 km) telah mencapai 91,31 persen. Kemudian Seksi 3 Muara Bakti–Kanal Banjir Timur (10,64 km) progresnya 82,52 persen, dan Seksi 4 Kanal Banjir Timur–Cilincing (4,56 km) progresnya sekitar 43,83 persen.
Kehadiran Tol Cibitung-Cilincing yang merupakan jaringan jalan tol di kawasan Metropolitan Jabodetabek (Jakarta- Bogor-Depok- Tanggerang- Bekasi) diharapkan dapat meningkatkan kelancaran mobilitas, pergerakan komuter, dan logistik, khususnya menuju kawasan industri Cibitung dan Cilincing.
Advertisement