Liputan6.com, Jakarta - Berbagai cara dilakukan agar geliat ekonomi terutama untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa tetap berjalan di tengah pandemi virus Covid-19. Seperti yang dilakukan pusat perbelanjaan dan mal di Kota Tangerang, yang melakukan berbagai strategi untuk pemulihan aktifitas perdagangan.
"Salah satunya bagaimana menarik kostumer mau berbelanja di tenant kami, yang banyak juga UMKM nya. Tentunya dengan protokol kesehatan dan mengedepankan keamanan dalam berbelanja," tutur Direktur Tangcity Mall Norman Eka Saputra dalam keterangan tertulis, Jumat (21/8/2020).
Baca Juga
Menurutnya, memasuki status perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang, Tangcity Mall merespons cepat kebijakan pemerintah demi pemulihan aktivitas perdagangan. Sejak Sabtu, 18 Juli 2020 jam operasional kunjungan mengalami penyesuaian, mulai pukul 11.00 WIB hingga 22.00 WIB, dengan ketatnya sistem protokol kesehatan.
Advertisement
Kebijakan tersebut merujuk pada Surat Edaran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Tangerang No. 510/1815-BID.DAG/2020 Tentang Persiapan Pelaksanaan Pemulihan Kegiatan Perdagangan di Pusat Perbelanjaan/Ritel dan Mall pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kota Tangerang.
"Jadi, tidak hanya ribuan tenant, tapi sejumlah fasilitas pelayanan publik seperti Gerai SIM, Gerai Samsat, Gerai Paspor, dan pelayanan pembuatan KTP Elektronik 1 Hari Jadi,"kata Norman.
Menurutnya, penyesuaian jam operasional mal tidak melulu ngotot, melainkan bertahap sesuai atuan pemerintah daerah. Contohnya, sejak re-opening 22 Juni 2020 lalu, pengelola mal secara resmi menggunakan fitur 'Aman Bersama' yang telah diluncurkan Pemerintah Kota Tangerang, untuk mengidentifikasi riwayat kunjungan masyarakat ke tempat-tempat umum.
Selain penerapan protokol kesehatan dan penggunaan fitur Aman Bersama, pusat perbelanjaam tersebut juga memperpanjang masa kerja Satuan Tugas (satgas) Covid-19 yang telah dibentuk.
"Terdiri dari petugas keamanan hingga karyawan manajemen, satgas ini ditempatkan di 11 akses masuk dan keluar mall, serta tiap koridor untuk mengontrol dan mengedukasi pengunjung dalam menerapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),"kata Norman.
Juga memperketat dan mengedukasi pengunjung mal, mana yang diperbolehkan masuk dan tidak boleh. Seperti balita atau dibawah usia 5 tahun dan usia lansia.
Demi menggairahkan penjualan di dalam mal tersebut, berbagai program yang menguntungkan pengunjung dan tenant pun diluncurkan. Mulai dari menggratiskan tarif parkir kendaraan, beli gadget gratis gadget, hingga pengisian saldo foodcourt bonus 50 persen.
"Penyesuaian jam operasional serta inovasi program belanja ini menjadi kabar baik untuk seluruh tenant atau toko, dengan harapan aktivitas perdagangan dapat pulih seperti sebelumnya. Kami akan terus berupaya dalam melakukan sinkronisasi kebijakan sesuai arahan pemerintah," kata Norman. (Pramita Tristiawati)
Â
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengusaha: Pengunjung Mal Tak Akan Pulih hingga 2022
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, mengatakan pengunjung mal di DKI Jakarta selama masa transisi PSBB ini berkisar 20 persen sampai 30 persen. Rendahnya kunjungan masyarakat ke mal tidak terlepas dari protokol aktivitas sosial dan ekonomi.
"Jumlah pengunjung atau pekerja dan pemilik usaha usaha harus kurang dari 50 persen dari kapasitas tempat yang disediakan," kata Roeslan dalam diskusi INDEF bertajuk "Mempercepat Geliat Sektor Riil dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi: Peranan BUMN dalam mendukung pemulihan Ekonomi" di Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Selain itu, masih rendahnya kunjungan ke mal karena kesadaran masyarakat dalam masa PSBB transisi dan potensi penyebaran virus yang masih ada. Roeslan menilai berkurangnya pengunjung mal ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2022.
"Ini bukan hanya jangka pendek. Kita harus ambil sikap karena ini bisa terjadi tidak hanya di tahun 2021, tetapi sampai tahun 2022," kata dia.
Advertisement
Pengusaha Harus Kreatif
Untuk itu para pengusaha sudah harus memikirkan cara untuk menjalankan bisnis di tengah ancaman virus. Mereka harus bisa berpikir kreatif dan berinovasi agar bisnis tetap berjalan meski berdampingan dengan virus ini.
"Kita pengusaha harus bisa tetap berjalan meski berdampingan dengan pandemi," pungkasnya.Â