Sukses

Ibu Hamil, Ayo Ketahui 8 Cara Atur Uang Ini Sebelum Melahirkan

Menjadi orang tua harus belajar untuk memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan.

Liputan6.com, Jakarta Tentu bagi pasangan yang belum memiliki buah hati akan senang ketika mendengar kabar kehamilan. Namun kabar ini bisa jadi membawa tanggung jawab lainnya.

Apalagi bagi pasangan yang baru pertama kali akan memiliki anak, bisa masuk dalam perangkap kebingungan tentang mengatur keuangan menuju persalinan.

Menjadi orang tua harus belajar untuk memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan. Berikut 8 cara untuk merencanakan keuangan demi memenuhi kebutuhan saat kehamilan maupun setelahnya, dilansir dari laman Freemalaysiatoday.com, Selasa (25/8/2020).

1. Tinjau kondisi pengeluarakan atau biaya saat ini

Buat daftar semua pengeluaran dan tinjau untuk memisahkan antara kebutuhan dari keinginan. Cari kebutuhan dasar terlebih dahulu dan kurangi pengeluaran mewah.

Seperti langganan TV berbayar, paket ponsel dan internet yang belum dimanfaatkan secara maksimal, makan di luar, pengeluaran bulanan dan lainnya.

2. Pilih rumah sakit bersalin

Dalam mencoba memutuskan antara rumah sakit swasta atau pemerintah, ingatlah bahwa rumah sakit pemerintah menyediakan perawatan medis yang baik dengan harga yang lebih terjangkau.

3. Pemeriksaan vaksinasi

Sekali lagi, menggunakan rumah sakit pemerintah dapat menghemat uang. Pemeriksaan imunisasi bayi dapat dilakukan secara gratis atau dengan biaya minimal di klinik kesehatan pemerintah mana pun.

Jika Anda terdesak waktu dan ada uang yang tersedia, pilihan terbaik berikutnya adalah klinik keluarga yang menyediakan layanan ini. Sedangkan untuk vaksinasi bayi, Kementerian Kesehatan (Depkes) memberikan banyak secara gratis.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

4. Potong barang-barang bayi yang tidak penting

Dari pakaian hingga tempat tidur serta popok, hingga bak mandi bayi dan perlengkapan lainnya, daftar barang yang harus dibeli sepertinya tidak ada habisnya.

Maka itu buat daftar, tanyakan ibu-ibu lain yang pernah melakukan ini sebelumnya untuk mengidentifikasi apa yang sebenarnya dibutuhkan.

Pilihan yang paling ekonomis adalah bertanya kepada keluarga atau teman atau berbelanja online. Pertimbangkan platform belanja, sehingga lebih mudah untuk menemukan barang bekas dengan harga terjangkau.

Jangan lupa ajukan pertanyaan dan bandingkan penawaran berdasarkan ulasan produk, harga dan pengiriman.

5. Biaya setelah persalinan

Kebanyakan orang percaya bahwa perawatan khusus dan istirahat dalam enam minggu pertama setelah melahirkan akan memiliki efek jangka panjang pada kesehatan. Jika layanan persalinan di luar anggaran, mintalah keluarga atau teman untuk membantu.

6. Asuransi medis untuk bayi

Secara statistik, bayi dan anak hingga usia 7 tahun lebih mungkin dirawat di rumah sakit untuk penyakit umum seperti bronkitis, pneumonia, demam, influenza dan lain-lain.

Ini bisa menguras keuangan jika tidak ada uang yang disisihkan. Dapatkan jaminan atau asuransi medis, terutama jika kenyamanan dan efisiensi ekstra yang diberikan oleh rumah sakit swasta penting bagi Anda.

Orang tua harus berkonsultasi dengan perencana keuangan bersertifikat sebelum melakukannya sendiri untuk memilih rencana terbaik yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

 

 

3 dari 3 halaman

7. Dana darurat untuk bayi

Sisihkan uang untuk menutupi situasi yang tidak terduga, seperti biaya pengobatan, setidaknya untuk tiga tahun pertama setelah bayi lahir.

Mulailah dengan menyisihkan uang per bulan. Dengan menginvestasikan uang daripada hanya menyimpannya, uang itu akan tumbuh lebih cepat.

Tetapi penting juga untuk memiliki uang tunai yang mudah diakses. Bicaralah dengan perencana keuangan bersertifikat untuk menentukan pilihan terbaik bagi keluarga.

8. Meningkatkan pendapatan keluarga

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan pendapatan keluarga adalah mencari pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah.

Anda bisa menjalankan bisnis online dari rumah bisa menguntungkan secara finansial, dan bisa dimulai dengan atau tanpa modal.

Mulailah dengan mengeksplorasi bakat seseorang seperti memasak, memanggang, mengajar atau menulis misalnya.

 

Â