Sukses

Meski Turun, Emiten Perhotelan Ini Masih Raup Pendapatan di Tengah Pandemi

Kondisi makro ekonomi saat ini belum sepenuhnya mendukung industri perhotelan apalagi di tengah pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pengelola Fitra Hotel Majalengka, PT Hotel Fitra International Tbk (kode saham: FITT) masih mencatatkan pendapatan sepanjang semester I-2020 di tengah pandemi Covid-19 yang menerpa hampir semua sektor bisnis di Tanah Air termasuk sektor properti, real estate, dan jasa perhotelan.

Direktur Utama PT Hotel Fitra International Tbk Joni Rizal mengatakan kondisi makro ekonomi saat ini belum sepenuhnya mendukung industri perhotelan apalagi di tengah pandemi.

"Sejumlah sentimen negatif terjadi saat ini di antaranya pelambatan ekonomi global, fluktuasi harga-harga komoditas domestik, serta pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih rendah dari perkiraan," kata dia.

Prospek bisnis Perseroan pada 2020 ini tentu akan penuh dengan tantangan sehubungan dengan adanya pandemi Covid-19, dimana perhotelan termasuk salah satu sektor usaha yang mengalami pukulan yang sangat berat.

“Sepanjang tahun 2019 lalu, pendapatan Perseroan meningkat 17 persen menjadi Rp 9,48 miliar, dari tahun 2018 Rp 8,07 miliar dan dari tahun 2017 sebesar Rp 2,48 miliar. Perseroan masih mencetak rugi bersih tahun lalu Rp 6,14 miliar, dari tahun 2018 rugi bersih Rp 4,81 miliar," jelas Direktur Keuangan Hotel Fitra International Sukino dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (24/8/2020).

Dia mengungkapkan, Perseroan mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 2,07 miliar pada semester I-2020. Pencapaian itu terkoreksi 49 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yakni sebesar Rp 4,06 miliar, karena tak bisa dihindari mengingat pandemi virus corona membuat tingkat okupansi bisnis hotel perusahaan terkena dampak.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sumber Pendapatan

Pendapatan terbesar perusahaan masih berasal dari jasa hotel sebesar Rp 1,11 miliar, kemudian disusul lini bisnis breakfast, pendapatan dari banquet, food and beverage, laundry, transportasi, dan lainnya.

Penurunan pendapatan akibat pandemi ini membuat kinerja bottom line perusahaan terganggu. Perseroan mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 5,21 miliar, dari periode semester I-2019 yakni rugi bersih Rp 3,45 miliar.

Namun, kendati kinerja pendapatan menurun, Hotel Fitra yang sebelumnya bernama PT Hotel Fitra Syariah ini bisa membukukan kenaikan aset perusahaan pada Juni 2020 menjadi Rp 63,12 miliar dari Desember tahun lalu sebesar Rp 60,84 miliar.

Aset tahun lalu itu juga meningkat dari tahun 2018 yakni sebesar Rp 47,07 miliar dan tahun 2017 Rp 46,77 miliar.