Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dijual lebih murah Rp 2.000 per gram menjadi Rp 1.021.000 per gram pada Selasa (25/8/2020).
Sementara untuk harga buyback emas Antam, turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 917.000 per gram. Harga buyback merupakan patokan bila Anda menjual maka Antam akan membelinya di harga Rp 917 ribu per gram.
Baca Juga
Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.360.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 20.170.000.
Advertisement
Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.31 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Berikut daftar harga emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 540.500
* Pecahan 1 gram Rp 1.021.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.982.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.948.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.885.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.705.000
* Pecahan 25 gram Rp 24.137.000
* Pecahan 50 gram Rp 48.195.000
* Pecahan 100 gram Rp 96.312.000
* Pecahan 250 gram Rp 240.515.000
* Pecahan 500 gram Rp 480.820.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 961.600.000.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Harga Emas Tergelincir karena Optimisme Pengobatan Corona
Harga emas meluncur turun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penekan harga emas adalah optimisme atas otoriasi regulator kesehatan AS dengan pengobatan Covid-19 yang mendorong bursa saham.
Mengutip CNBC, Selasa (25/8/2020), harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1.929,12 per ounce, setelah sebelumnya melonjak 1 persen menjadi USD 1.961.40 per ounce.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4 persen menjadi USD 1.939,20 per ounce.
Kepala analis Blue Line Futures Chicago Phillip Streible menjelaskan, harga emas baru saja berkonsolidasi karena indeks saham sentuh rekor tertinggi.
"Namun sebenarnya ekonomi AS masih butuh katalis yang lebih besar, membutuhkan stimulus fiskal tambahan, membutuhkan inflasi untuk meningkat, agar benar-benar berjalan, ”kata Streible.
S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menyetujui penggunaan plasma darah pada pasien Covid-19 dan berdasarkan laporan administrasi Trump dapat mempercepat kandidat vaksin.
Sementara itu, pembicaraan antara Partai Demokrat dan Republik tentang undang-undang bantuan virus Corona tetap macet. Hal ini tentu saja masih menjadi mendongkrak harga emas karena stimulus tersebut sangat penting untuk mendorong ekonomi AS.
Advertisement