Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) target untuk mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 21,37 triliun sepanjang 2020. Perseroan optimis proyeksi tersebut bisa tercapai berkat mulai munculnya lelang proyek-proyek baru dari pemerintah pada semester II tahun ini.
"Dari target tersebut, raihan kontrak baru diproyeksikan didominasi oleh proyek-proyek Pemerintah. Selain itu, sumbangan kontrak baru juga akan berasal dari hasil sinergi BUMN, swasta dan ekspansi bisnis kita di luar negeri," kata Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito, Selasa (25/8/2020).
Baca Juga
Agung meyakini, dengan adanya beberapa proyek yang masih akan diproduksi sampai beberapa tahun ke depan dan raihan kontrak baru, WIKA masih akan bertumbuh seperti sedia kala.
Advertisement
"Kita akan memperoleh kontrak-kontrak baru antara September dan Oktober. Proses produksinya akan dimulai pada kuartal keempat (2020)," ujar Agung.
Sebagai catatan, di sepanjang semester I 2020, WIKA hanya memperoleh kontrak baru senilai Rp 3,4 triliun. Capaian tersebut jauh di bawah pencapaian pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 15,23 triliun.
Adapun porsi terbesar dari kontrak baru yang dibukukan pada 6 bulan pertama tahun ini berasal dari lini bisnis utama perseroan, yakni infrastruktur.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Intip Deretan Proyek Wijaya Karya di Tengah Pandemi Corona
Sejalan dengan kinerja positif yang dicatatkan pada semester I 2020 sekaligus pemulihan pekerjaan yang tengah berlangsung di Semester II 2020, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mulai menetapkan rencana strategis untuk memastikan bahwa Perseroan akan terus menorehkan pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito, mengungkapkan bahwa salah satu rencana tersebut adalah penguatan sinergi lini bisnis di WIKA Group. Hal ini menjadi penting untuk mewujudkan operasi bisnis yang lebih efisien sekaligus memastikan bahwa pertumbuhan yang dialami WIKA sebagai entitas induk juga turut dirasakan oleh entitas anak.
Penguatan dari sisi industri tercermin oleh pembangunan Pabrik Fabrikasi Baja Majelengka yang dimiliki WIKA Industri & Konstruksi (WIKA IKON) yang ditargetkan rampung pada kuartal III 2020.
Dengan luas 30 hektar dan berkapasitas 75 ribu ton per tahun, pabrik ini memiliki 4 jalur produksi yang dilengkapi dengan mesin-mesin robotic dan semi automatic, dengan 4 jalur pabrik akan memproduksi produk-produk yang berkualitas dan berpresisi tinggi.
"Dengan beroperasinya pabrik ini, maka kapasitas produksi fabrikasi baja juga bisa mencapai 100 ribu ton per tahun sekaligus menempatkan WIKA IKON sebagai salah satu perusahaan yang memiliki pabrik fabrikasi baja terlengkap di Indonesia," jelas Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Proyek WIKA Tetap Catatkan Progres di Tengah Pandemi
Sinergi WIKA Group berbuah manis pada proyek-proyek strategis yang tetap mencatatkan kemajuan pembangunan meski dihadapkan pada penyebaran pandemi. Proyek dengan nilai strategis ini menjadi kunci dari keberlangsungan bisnis WIKA di beberapa tahun mendatang.
Salah satunya adalah Bandara Sultan Hasanuddin yang mana pada pembangunannya melibatkan entitas anak WIKA Beton untuk suplai beton readymix dan beton precast, WIKA Gedung untuk lingkup pekerjaan struktur, WIKA Rekayasa Konstruksi untuk instalasi MEP, serta WIKA IKON untuk pekerjaan struktur baja spaceframe.
Secara keseluruhannya, pembangunan proyek ini telah mencapai 51 persen dan sedang dalam proses penyelesaian pekerjaan finishing dan MEP.
Proyek ini ditargetkan selesai pada Bulan September 2021. Nantinya Bandara ini akan 3x lipat lebih luas dari yang semula 51.005 meter persegi menjadi 166.005 meter persegi untuk menampung 15,6 juta penumpang setiap tahunnya.
Progres pembangunan signifikan juga turut dicatatkan pada proyek Pengerjaan Kabel Laut 150 kV di Sumatera-Bangka. Pada proyek ini, WIKA dalam konsorsium bersama Furukawa Electric Co., Ltd dipercaya PLN akan melaksanakan konstruksi pemasangan kabel bertegangan 150 kV sepanjang 36 kilometer pada kedalaman laut 45 meter.
Terpasangnya kabel laut ini akan menghadirkan energi yang efisien bagi Bangka sekaligus mengurangi ketergantungan energi minyak/diesel yang dialihkan menjadi energi batu bara. Sebagai portofolio baru di bidang Engineering, Procurement and Construction (EPC), WIKA - Furukawa mampu mencatatkan progres 8,5 persen atau lebih tinggi 1,5 persen dari rencana. Pengerjaannya sendiri ditargetkan selesai pada awal 2022.
Sementara itu, dalam mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung, Banten, WIKA juga hadir dengan portofolio investasinya yaitu Tol Serang Panimbang.
Jalan Tol ini membentang sepanjang 83,67 KM yang pengerjaannya dibagi menjadi dua seksi yaitu seksi 1 sepanjang 26,5km menghubungkan Serang-Rangkasbitung dan seksi 2 sepanjang 24,1 KM dari Rangkasbitung-Cileles
"Pembangunan Seksi I kini mencapai 73,40 persen dan kami targetkan selesai pada semester I 2021" ujar Agung Budi Waskito.
Advertisement