Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi, Kementerian Koperasi dan UKM telah melaksanakan berbagai upaya agar sektor UMKM tidak mati di tengah pandemi covid-19 selain memberikan stimulus.
Lalu apa saja usaha yang dilakukan Kemenkop dan UKM untuk menangani dampak covid-19 di sektor UMKM? Simak upaya-upayanya dirangkum oleh Liputan6.com, Kamis (27/8/2020).
1. Pelatihan sektor Pariwisata
Advertisement
Kementerian Koperasi dan UKM memberikan pelatihan Pariwisata. Pelatihan yang telah dilaksanakan di daerah penyangga destinasi wisata Danau Toba yang meliputi Kab. Simalungun, Kab. Toba, Kab. Samosir, dan Kab. Pematang Siantar.
“Diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada pembukaan Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Kualitas SDM KUMKM di Daerah Penyangga Destinasi Super Prioritas Danau Toba di Kab Simalungun Sumatera Utara, Rabu (26/8/2020).
Menurutnya, sektor pariwisata adalah sektor paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Data BPS kuartal II-2020, menunjukkan hanya sektor pertanian, informasi dan komunikasi, dan pengadaan air yang tumbuh selama pandemi.
Sedangkan akomodasi dan Mamin (kuliner) dimana banyak terdapat di sektor pariwisata tumbuh minus 22,31 persen.
"Kemarin saya berkesempatan langsung menyapa dan berdiskusi langsung dengan pedagang souvenir di Danau Toba, betul dengan adanya pandemi ini pendapatan mereka berkurang cukup drastis, dan yang mereka butuhkan adalah pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan produk karena produk yang dijual sebagian besar justru berasal dari pulau Jawa, " jelas Teten.
Ia pun berharap Pariwisata kembali aktif, pemasok kebutuhan hotel bergairah kembali, seperti hasil pertanian, peternakan, perikanan dan amenities.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Sinergi dengan K/L
Selain pelatihan, Kementerian Koperasi dan UKM ada beberapa upaya Kementerian Koperasi dan UKM dalam percepatan PEN dan mempersiapkan UMKM menghadapi era new normal yaitu Sinergi dengan K/L lain.
Misalnya Pengembangan Koperasi Pangan Melalui Optimalisasi Perhutanan Sosial (Perhutanan Sosial 12,7 juta hektar sekarang sudah dibagikan ada 4 juta hektar).
Serta, Gerakan Belanja di Warung Tetangga. Kolaborasi Kementerian Koperasi dan UKM dengan 9 BUMN Klaster Pangan, BULOG, dan PTPN. Teten pun menargetkan sampai dengan akhir tahun 2020 bisa menggaet 15 ribu warung.
Advertisement
3. Laman Khusus Jual Produk UMKM/e-katalog LKPP
Kementerian Koperasi dan UKM, juga menyediakan laman Khusus UMKM pada e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)melibatkan UMKM dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Hingga kini jumlah pelaku UMKM dalam Pengadaan Pemerintah Secara Elektronik mencapai 1.237 penyedia, dengan potensi total nilai paket pengadaan pemerintah bagi pelaku usaha kecil sebesar Rp 310 Triliun.
Demikian Teten menyebut sinergi lainnya, yakni menyediakan platform Pasar Digital UMKM, serta pihaknya bersama dengan Kementerian BUMN dan LKPP dan sejumlah BUMN, meluncurkan Pasar Digital (PaDi UMKM).