Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR Fraksi Golkar, Nusron Wahid menagih janji Menteri Perdagangan Agus Suparmanto yang telah menugaskan BUMN dan Perusahaan importir gula untuk membeli gula petani seharga Rp 11.200/Kg.
Pasalnya, meski sudah ada kesepakatan dan beberapa kali pertemuan antara importir gula dan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) yang dimediasi Kemenko Perekonomian, nyatanya hingga saat ini kesediaan untuk membeli gula petani belum direalisasikan.
Baca Juga
"Saya minta Bapak Mendag, harus menegakkan wibawa. Jangan mau dilecehkan. Kalau mereka (perusahaan importir gula) tidak mau beli gula petani, gunakan pulpen kewenangannya. Kasih sanksi mereka. Agar tahun ini kalau tidak mau beli, jangan dikasih kuota impor lagi," ujar dia dalam rapat kerja Komisi VI, Kamis (27/8/2020).
Advertisement
Nusron mengatakan, Mendag harus konsisten pada keputusan politiknya terkait solusi untuk menyelamatkan petani gula yang dirugikan akibat kebijakan impor. Atau setidaknya mencari solusi lain yang menguntungkan petani tanah air, seperti menaikkan harga eceran tertinggi.
Hal itu, kara Nusron, supaya tercipta efisiensi dan efektivitas distribusi nasional di sektor gula.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Jaga Harga Rp 12.500 per Kg, Holding PTPN Akan Pasok Gula Kemasan 1 Kg ke Ritel
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak perusahaannya, yakni PTPN II, VII, IX, XI, XII dan XIV berencana memasok gula dengan kemasan 1 kg ke pasar ritel. Pasokan ini untuk memenuhi ketersediaan gula di level konsumen dengan harga terjangkau.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Muhammad Abdul Ghani mengatakan, pasokan gula ke ritel diharapkan dapat menjaga stabilitas harga gula sesuai harga acuan, yakni Rp 12.500 per kilogram.
"Produk gula kemasan ritel 1 kg merupakan langkah serius PTPN Grup sebagai bagian bisnis gula yang berkelanjutan sekaligus untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan dan stabilitas harga di masyarakat," kata Ghani seperti mengutip Antara di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
PTPN Grup menargetkan produksi gula konsumsi sebanyak 800 ribu ton sampai 1 juta ton dengan tingkat rendemen sekitar 8 persen pada musim giling tahun 2020.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara Grup Dwi Sutoro menjelaskan pada tahap awal, perseroan akan mendistribusikan 40.000 ton atau 40 juta kemasan gula konsumsi dengan kemasan 1 kg ke pasar ritel.
"Kami rencanakan untuk tahun pertama masa giling 2020, dengan konsolidasi yang ada, kita akan mulai dengan 40.000 ton, namun kami akan mendistribusikan sepanjang masa giling berikutnya," kata Dwi.
Advertisement