Liputan6.com, Jakarta - Digiasia Bios bekerja sama dengan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) Indonesia untuk mendorong digitalisasi dan transformasi digital ekosistem melalui layanan B2B.
Kerjasama yang telah ditanda tangani pada Agustus akan fokus ke pendekatan fleksibel yang ditawarkan oleh perusahaan digital dengan perusahaan infrastruktur digital yang telah terstruktur dan lebih stabil.
Baca Juga
Direktur Utama Digiasia Bios Hermansjah Haryono mengatakan Digiasia selama ini memberikan solusi digitalisasi melalui kombinasi berbagai teknologi dan lisensi teknologi finansial yang dimiliki Digiasia dengan afiliasinya baik bagi perusahaan besar maupun UMKM.
Advertisement
Melalui kerja sama ini kami dapat memberikan layanan yang terbaik kepada para mitra karena melalui kerjasama ini penawaran menjadi lebih luas dan lengkap berkat terintegrasi dengan layanan telekomunikasi B2B XL Axiata.
“Selama ini kami secara proaktif membantu partner kami memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan mereka menggunakan kombinasi teknologi dan lisensi-lisensi yang kami miliki. Melalui kerjasama ini kami dapat memberikan layanan yang memberikan nilai tambah terbaik bagi seluruh mitra kami,” kata Hermansjah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Sementara itu, Chief Enterprise & SME Officer PT XL Axiata Feby Sallyanto mengatakan kami terus melakukan pengembangan dan membantu proses digitalisasi para pelanggan enterprise dengan kombinasi kemampuan digital termasuk teknologi finansial dan dengan ini kami menggandeng pihak yang kompeten dan telah berpengalaman.
“XL Axiata terus mendorong perkembangan kegiatan digital di tanah air, utamanya di sektor Large Enterprise serta Medium Enterprise melalui inisiatif-inisiatif kami. Kerja sama dengan Digiasia ini kami lakukan untuk meningkatkan penerapan digitalisasi di berbagai sektor untuk terwujudnya Indonesia 4.0", tambahnya.
Feby menegaskan Indonesia memiliki populasi lebih dari 270 juta dan ada sekitar 175,4 juta pengguna internet di Indonesia per Januari 2020, yang menunjukkan 64 persen penetrasi internet dan berbagai aspek dan sektor saat ini siap untuk melalui proses digitalisasi.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
KKP Gandeng XL Axiata Tingkatkan Kemampuan Teknologi Digital Nelayan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) menggandeng PT XL Axiata Tbk memberikan upaya peningkatan kapasitas usaha nelayan melalui pemanfaatan teknologi digital, pada program pemberdayaan nelayan dan pemberian bantuan modem untuk belajar daring bagi anak-anak nelayan.
“Melalui kegiatan diversifikasi usaha nelayan, rumah tangga nelayan memiliki keanekaragaman usaha sebagai mata pencaharian alternatif selain usaha penangkapan ikan,” kata Direktur Perizinan dan Kenelayanan KKP Ridwan Mulyana, dilansir dari laman resmi kkp.go.id, Kamis (13/8/2020).
Lanjutnya, DJPT dan XL Axiata juga memberikan bantuan router GDK (Gerakan Donasi Kuota) untuk pembelajaran jarak jauh (daring) anak-anak nelayan di lokasi sentra nelayan saat pandemi Covid-19.
Selain itu diserahkan pula peralatan pendukung peningkatan kapasitas usaha nelayan berupa cool box kepada nelayan dan peralatan penunjang pengolahan produk perikanan (hand sealer) kepada wanita nelayan.
Adapun pelaksanaan kegiatan tersebut digelar selama 2 hari, 12 -13 Agustus 2020 di dua lokasi secara bersamaan, yakni di Aula Pertemuan PPN Karangantu, Desa Banten, Kota Serang dan Gedung Aula Politeknik AUP Kampus Serang.
Kegiatan ini melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Dinas Pertanian Kota Serang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, PPN Karangantu, Politeknik AUP Kampus Serang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, LPPOM MUI Provinsi Banten, Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP), BPJS Ketenagakerjaan, PT. XL Axiata Tbk, serta PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), Tbk.
Rangkaian kegiatan tersebut yaitu sosialisasi, bimbingan teknis, gerai fasilitasi pendanaan, perlindungan nelayan serta aplikasi Laut Nusantara. Para nelayan diberikan asistensi pengajuan proposal pendanaan usaha nelayan, pengajuan perlindungan nelayan, penggunaan aplikasi Laut Nusantara.
Kemudian, bimbingan teknis keselamatan dasar di laut, bimbingan teknis pengenalan teknologi penangkapan ikan menggunakan fish finder, bimbingan teknis inovasi pengolahan ikan asin, serta praktek pengemasan dan merek dagang dalam peningkatan nilai mutu produk perikanan.
“Kegiatan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah serta implementasi Undang-Undang No. 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam,” ujarnya.
Advertisement