Sukses

Top 3: Nasib Pekerja Lepas Terkait Subsidi Gaji Rp 2,4 Juta

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu 29 Agustus 2020

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi meluncurkan program subsidi gaji Rp 600 ribu per bulan kepada 2,5 juta tenaga kerja. Nominal yang dikucurkan baru sebesar Rp 1,2 juta atau separuhnya dari total bantuan subsidi gaji yang senilai Rp 2,4 juta.

Di sisi lain, pekerja Indonesia tidak hanya bernaung di suatu perusahaan. Sebagian merupakan freelance atau pekerja lepas yang tidak terikat di perusahaan manapun dan tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

Lantas, apakah pemerintah akan berencana memberikan subsidi gaji juga kepada pekerja lepas tersebut?

Artikel mengenai nasib pekerja lepas terkait subsidi gaji Rp 2,4 juta ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu 29 Agustus 2020:

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

1. Karyawan Dapat Subsidi Gaji Rp 2,4 Juta, Bagaimana Nasib Pekerja Lepas?

Pemerintah telah menggelontorkan berbagai stimulus dari sisi penawaran dan permintaan untuk menopang daya tahan ekonomi di tengah pandemi. Salah satunya subsidi gaji bagi pekerja yang memiliki gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.

Senin (24/8/2020) lalu, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan bantuan subsidi gaji bagi karyawan dengan gaji di bawah Rp 5 juta yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Mereka mendapatkan subsidi sebesar Rp 1,2 juta untuk 2 bulan pertama.

Di sisi lain, pekerja Indonesia tidak hanya bernaung di suatu perusahaan. Sebagian merupakan freelance atau pekerja lepas yang tidak terikat di perusahaan manapun dan tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

Baca artikel selengkapnya di sini

3 dari 4 halaman

2. Sama-Sama Rugi, Kinerja Pertamina Jauh Lebih Baik Dibanding Exxon, BP, dan Chevron

PT Pertamina (Persero) mencatatkan rugi bersih sebesar USD 767,92 juta atau sekitar Rp 11,23 triliun (asumsi kurs Rp 14.631) pada semester I 2020.

Penurunan laba Pertamina disebabkan pendapatan usaha berkurang dari USD 25,55 miliar menjadi USD 20,48 miliar. Hal ini disebabkan penjualan minyak dalam negeri seperti minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi dan produksi minyak tercatat turun 20,91 persen menjadi USD 16,56 miliar.

Pertamina juga mengalami rugi selisih kurs sebesar USD 211,83 juta, dimana tahun lalu di periode yang sama, selisihnya masih positif USD 64,59 juta.

Baca artikel selengkapnya di sini

4 dari 4 halaman

3. Jokowi: Vaksin Covid-19 Ditemukan, Yogyakarta International Airport Bakal Jadi Bandara Paling Ramai

Preside Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung seputar penemuan vaksin Covid-19 yang kini tengah diproduksi. Hal itu diungkapkannya saat meresmikan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Jumat 28 Agustus 2020.

Usai diresmikan, Jokowi memproyeksikan Bandara YIA saat ini belum akan diramaikan pengunjung selama wabah pandemi Covid-19 masih berlangsung. Namun, ia menjanjikan bandara ini bakal sontak ramai setelah vaksin Covid-19 ditemukan.

"Kita tahu memang lagi ini kondisi pandemi. Jadi masih kalau belum ramai saya maklum. Tapi   kalau sudah mulai vaksin saya meyakini insya Allah bandara ini akan menjadi bandara yang paling ramai," kata Jokowi di Bandara YIA, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Jumat (28/8/2020).

Baca artikel selengkapnya di sini