Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjamin protokol Kesehatan yang dijalankan oleh Garuda Indonesia berlangsung secara efektif, dan pihaknya masih melayani dan menyediakan layanan makanan di pesawat.
“Mohon dipahami banyak stakeholder terlibat, angkasa pura, otoritas bandara, petugas Kesehatan dan Garudanya sendiri, dari awal kita bagi tugas. Pemerintah menganjurkan penumpang domestic untuk rapid test baik dilakukan Ketika di bandara atau penumpang melakukan rapid test secara mandiri,” kata Irfan dalam Inspirato Sharing Session bersama Liputan6.com, Selasa (1/9/2020).
Baca Juga
Ia memastikan protokol Kesehatan yang dijalankan Garuda Indonesia telah sesuai dengan anjuran Pemerintah, seperti pengecekan suhu tubuh, penumpang dianjurkan memakai masker, sosial distancing di dalam kabin, cuci tangan, serta diharuskan membawa hand sanitizer.
Advertisement
Misalnya Ketika di kabin pesawat, pihaknya sengaja mengosongkan bagian tengah kabin agar sosial distancing terjaga. Namun, bagi penumpang yang memang masih keluarga diperbolehkan untuk duduk bersampingan.
Sementara untuk sesama penumpang asing, juga diperbolehkan duduk bersampingan, tapi ada persetujuan dulu antar pihak.
“Cuman kita mengizinkan jika penumpang mendeklarasikan satu keluarga KTP-nya sama. Karena kalau satu rumah kan saling tahu (kondisi Kesehatan). Begitu ada penumpang yang batuk atau bersin, kita pindahkan ke kursi belakang,” jelasnya.
Selain itu, Irfan menegaskan penumpang jangan khawatir terhadap sirkulasi udara di pesawat. Lantaran sirkulasi udara di kabin pesawat itu paling aman. Lantaran terdapat sistem ventilasi yang mampu membersihkan bakteri dan virus.
“Sirkulasi udara di pesawat itu vertikal, di bawah itu ada filternya, manufaktur pesawat mengklaim udara yang kembali itu bersih,” ujarnya.
Demikian, Garuda Indonesia juga masih menyediakan dan melayani pesanan makanan di pesawat. Ia menjamin makanan dan minuman yang disediakan bersih dan aman.
“Saya menyarankan naik Garuda karena di Garuda bisa pesan kecap, sambal, kerupuk dan lainnya. Kita tetap menyediakan makanan dan minuman, disediakan dalam bentuk box, kita pastikan higienis, air mineral juga dari botol,” pungkasnya.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Irfan Setiaputra: Garuda Indonesia Lebih Lambat Terpuruk Dibanding Maskapai Lain
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyebut maskapai Garuda Indonesia terbilang lambat terpuruknya dibanding maskapai lainnya dari dampak pandemi covid-19.
“Garuda Indonesia agak lambat terpuruknya karena kita punya market domestik yang sangat kuat, pada waktu pandemi berlangsung di berbagai negara, saya cukup surprise bahwa masyarakat kita itu berkurangnya sedikit untuk terbang, karena kebutuhan-kebutuhan mereka termasuk berlibur dan lainnya,” kata Irfan dalam Inspirato Sharing Session bersama Liputan6.com, Selasa (1/9/2020).
Garuda Indonesia mulai terpuruk Ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya kasus pertama yang terinfeksi covid-19 di Indonesia, ditambah kebijakan Pemerintah terkait Work From Home (WFH) dan dirumah saja, serta kebijakan lainnya.
“Begitu diumumkan sudah ada penderita di Indonesia, dilanjutkan inisiatif pemerintah untuk tidak mudik ya langsung bablas, kita mengalami penurunan yang paling drastis. Planning kita bulan panen yaitu bulan Mei biasanya mudik, biasanya 1 minggu setelah lebaran sibuk sekali,” ungkapnya.
Padahal tahun-tahun sebelumnya ketika menyambut hari Raya Idul Fitri penumpang itu sangat banyak, dan Pemerintah pun membolehkan Garuda Indonesia untuk menaikkan harga tiket, lantaran banyak karyawan Garuda yang mengorbankan hari liburnya untuk terus melayani pemudik.
Namun, untuk lebaran tahun 2020 ini, Garuda Indonesia sepi penumpang hanya terdapat beberapa penumpang saja, dikarenakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan lainnya.
“Sekarang saat pandemi sepi, memang terpuruknya minta ampun. Kita saat ini dalam masa recovery,” ujarnya.
Kendati begitu, selama pandemi berlangsung dari Maret hingga sekarang. Kata Irfan, Garuda Indonesia tidak pernah berhenti untuk terbang. Karena dalam industri penerbangan itu yang diutamakan adalah mobilisasi.
“Gak banyak yang tahu kalau Garuda tidak berhenti terbang, karena Garuda ini bukan airlines biasa. Kita tidak bisa tutup, karena kita punya mandat untuk mengkoneksikan pulau-pulau, kota-kota, dan mandat memastikan WNI di luar negeri bisa pulang,” pungkasnya.
Advertisement
Kangen Terbang? Garuda Indonesia Tawarkan Diskon Tiket 45 Persen
Garuda Indonesia tidak menawarkan promo khusus dalam menyambut Libur Tahun Baru Islam. Melainkan hal itu termasuk ke dalam promo bulan Agustus, dengan diskon tiket pesawat hingga 45 persen.
“Untuk bulan agustus ini promo kita sebagai berikut di laman www.garuda-indonesia.com,” kata Vice President Corporate Secretary at PT Garuda Indonesia Mitra Piranti, kepada Liputan6.com, Selasa (18/8/2020).
Dalam laman tersebut, tertulis Garuda Indonesia memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan. Terlebih lagi di bulan Agustus ini, diskon hingga 45 persen yang ditawarkan untuk yang #KangenTerbang.
Seperti yang tertera dalam syarat dan ketentuan, periode Pemesanan pada 6 Agustus - 31 Agustus 2020, dan periode Perjalanan pada 14 Agustus - 31 Agustus 2020.
Promo tersebut, berlaku untuk pembelian di Website Garuda Indonesia, aplikasi GIA Mobile, Contact Center 24 jam dan kantor penjualan Garuda Indonesia. Perlu diingat, harga diskon berdasarkan pada ketersediaan kursi.
Selain itu, diskon berlaku untuk pembelian tiket sekali jalan dan pergi-pulang. Kemudian harga yang tertera sudah termasuk pajak (harga nett).
Demikian ketentuan refund, reissued dan reschedule dari tiket pesawat mengacu pada aturan yang berlaku di Garuda Indonesia sesuai subclass tiket masing-masing.