Liputan6.com, Jakarta Jalan Tol Manado-Bitung di Sulawesi Utara ditargetkan dapat selesai pada Maret 2021. Pembebasan lahan dan pembangunan konstruksi di seksi IIB terus dikebut sehingga direncanakan bisa dioperasionalkan pada tahun depan.
"Jadi Bentangan tol sepanjang 39 kilometer sudah selesai seperti yang ditargetkan," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Manado-Bitung, George Manurung, seperti melansir Antara, Kamis (3/9/2020).
Dia menuturkan saat ini progres pembangunan fisik jalan tol di seksi IIB, telah mencapai 67 persen. Pembebasan lahan dan pembangunan konstruksi dipastikan terus dikebut demi mencapai targe operasional.
Advertisement
Berkaitan dengan konstruksi jalan yang belum bergerak penuh, dikatakan berkaitan dengan lahan yang belum dibebaskan sehingga pembangunannya sepotong-sepotong. "Mudah-mudahan pada bulan Oktober nanti pembebasan lahan sudah selesai," jelas dia.
Di seksi IIB ini, sedang dibangun 3 jembatan yaitu jembatan Pinokalan, Ranowulu dan Tendeki. "Satu badan jembatan sudah tersambung, dan tinggal dua jembatan lagi yang sementara dalam tahapan konstruksi," sebut dia.
Jalan Tol Manado-Bitung dibangun untuk mengurai kemacetan yang terjadi di ruas jalan nasional yang menghubungkan 2 wilayah itu.
Selain itu, pembangunannya diharapkan mampu menggerakkan perekonomian daerah setelah dibangun KEK Bitung dan KEK Pariwisata Likupang di Kabupaten Minahasa Utara.
Tonton Video Ini
Waskita Karya Sudah Bangun 1.300 Km Jalan Tol di Indonesia
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) menjadi kontraktor spesialis pengembangan infrastruktur konektivitas dalam beberapa tahun terakhir.
President Director Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengungkapkan bahwa Perusahaan yang dipimpinnya telah mendapat kepercayaan untuk membangun lebih dari 1.300 km Jalan Tol.
“Dimulai dengan akuisisi Tol Pejagan – Pemalang dan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu di tahun 2014, Waskita hingga kini terus berperan aktif dalam peningkatan konektivitas jalan tol nasional,” jelas Destiawan kepada wartawan, Kamis (13/8/2020).
“Baik sebagai investor atau kontraktor, Waskita Karya telah dipercaya untuk menyelesaikan sekitar 1.300 km jalan tol di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Waskita melalui anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) sejak tahun 2014 sampai dengan 2019 telah melakukan investasi pada 18 ruas jalan tol dengan panjang ruas kurang lebih 1.013 km dengan nilai investasi lebih dari Rp 150 triliun.
Ruas-ruas tol tersebut berada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Di akhir tahun 2019 terdapat 6 ruas yang telah beroperasi penuh seperti Kanci – Pejagan, Pejagan – Pemalang, Pemalang – Batang, dan Batang – Semarang yang merupakan bagian dari jaringan tol Trans Jawa.
Selain itu terdapat 4 ruas tol yang telah beroperasi secara parsial diantaranya Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, ruas Depok – Antasari, dan Bogor – Ciawi – Sukabumi.
WTR juga tengah menyelesaikan beberapa ruas yang berlokasi di wilayah Jabodetabek seperti 3 ruas yang termasuk bagian dari Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) yaitu ruas Cimanggis – Cibitung, Cibitung – Tanjung Priok, dan Cinere – Serpong. Di Pulau Sumatera, WTR memegang konsesi untuk 3 ruas tol yaitu ruas Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi yang kini telah beroperasi penuh, ruas Kayu Agung – Palembang – Betung, dan ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat.
“Tujuan kami dalam berinvestasi di sektor jalan tol bukan hanya tentang bisnis, melainkan juga didorong semangat untuk berkontribusi terdapat penguatan ekonomi Indonesia melalui peningkatan konektivitas antar daerah,” ungkap Dirut Waskita Karya itu.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Advertisement