Sukses

BERANI BERUBAH: Cupang Pembawa Rezeki di Tengah Pandemi

Omset perusahaan Agung Sriyono turun akibat pandemi. Di tengah kebingungannya, tiba-tiba dia terinspirasi untuk berjualan ikan cupang

Liputan6.com, Jakarta- Betapa roda kehidupan bisa berputar. Ada kalanya bisa di atas namun tiba-tiba kondisi bisa berbalik arah. Agung Sriyono yang merasakan hal tersebut.

Sebelum pandemi, dia mampu mereguk omset besar dari bisnisnya, namun dia harus menelan pahitnya kerugian saat pandemi. Bergerak di usaha bidang teknik untuk pengadaan barang, perusahaannya tak berkutik lantaran pandemi menghantam.

Semua berhenti. Agung termenung. Tak ada barang masuk maupun keluar, apalagi saat lockdown diberlakukan. Kerugian yang menukik tajam serasa menebas pijakan kakinya. Untung yang biasanya bisa mencapai hingga Rp 200 juta, mendadak terjun bebas ketika keadaan pandemi semakin parah.

“Jadi sempat terpukul juga, bagaimana untuk gaji karyawan? Bagaimana untuk kehidupan selanjutnya?” tutur Agung kepada Tim Berani Berubah.

Di tengah kebingungannya, sang buah hati membawa pulang hewan peliharaan baru. Uang saku terpakai hanya Rp 8.000, si bocah sudah semringah karena bisa mendapat seekor ikan cupang berekor elok. Namun tak lama, si ikan kesayangan jatuh sakit.

Tak ingin anak kecewa, Agung pun mencari tahu cara tepat merawat cupang.

“Akhirnya saya searching, buka-buka Youtube untuk tutorial penyembuhan ikan cupang yang sakit. Nah, di situ saya melihat ikan cupang yang bagus-bagus, yang cupang hias. Saya gali lagi, saya cari-cari informasi lagi, ternyata mahal juga,” ungkap Agung.

“Saya lihat ada yang ratusan ribu, bahkan jutaan satu ekor. Sehingga saya tertarik di situ. Ada inisiatif untuk usaha cupang,” sambung dia.

Siapa sangka, ikan cupang ternyata membuka peluang bisnis baru bagi Agung untuk Berani Berubah. Jalan yang gelap bagai disinari kembali oleh harapan. Agung pun serius terjun ke dalam bisnis penjualan ikan cupang.

Selain itu, dia juga memanfaatkan keadaan pandemi. Masyarakat yang terjebak di rumah ternyata banyak memilih untuk pelihara ikan cupang.

“Untuk penjualan, sekarang sudah ratusan. Karena kita yang dari online, yang dari offline, bahkan yang datang ke sini pun juga lumayan banyak,“ jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ikan Primadona

Agung kini bisa tersenyum lebar. Kibasan elok ekor si cupang ternyata membuat banyak wajah menoleh. Meski awalnya keluarga ragu, namun ternyata usaha ikan cupang ini benar-benar berbuah manis.

Cupang menjadi salah satu primadona bagi mereka yang hobi memelihara ikan. Sedangkan bagi Agung, ikan ini adalah penyelamat ekonomi keluarganya.

“Awalnya pada pesimis, dari keluarga, dari kerabat, itu awalnya pesimis. Karena mereka yang tahu itu ikan cupang yang harga Rp 8.000 sampai paling mahal Rp15.000,” kata Agung.

“Pada antusias ya. Jadi yang awal-awalnya itu mereka gak ada kepikiran di sini. Kita punya ide seperti ini yang tanpa mereka sangka ya. Karena sebelumnya di teknik, terus terjun ke ikan. Mereka sangat antusias,” dia mengakhiri.

Pastinya cerita Agung menjadi kisah inspiratif tentang kegigihan untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. 

Yuk, ikuti kisah seperti Agung maupun kisah lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTVIndosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 05.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.

Ingin tahu cerita lengkap Agung, simak dalam video berikut ya.