Sukses

Kisah Pengusaha Jasa Cuci Sepatu, Raup Rp 3 Juta per Bulan di Tengah Pandemi

Reza Fahlevi (31) memutar otak agar usaha jasa cuci sepatunya tetap lanjut di tengah pandemi covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Menjaga usaha tetap berjalan di tengah pandemi covid-19 tidaklah mudah, banyak usaha UMKM yang tak bertahan dan terpaksa gulung tikar, sebab modal usahanya habis.

Namun, hal itu tak berlaku bagi Reza Fahlevi (31) pemilik usaha jasa cuci sepatu asal Jakarta ini. Ia memutar otak agar usahanya tetap lanjut, yaitu dengan menjual parfume sepatu.

Berkat penjualan parfum selama pandemi pendapatannya sedikit meningkat, dari semula Rp 1,5-2 juta perbulan, menjadi Rp 3 juta per bulan. Padahal jauh sebelum pandemi, ia mampu meraup untung sebesar Rp 6-8 juta. Tentunya angka itu turun drastis di masa pandemi.

Sebelumnya, Reza telah memulai usaha tersebut pada akhir 2019. Awalnya tercetus usaha ini berdasarkan pengalaman pribadinya,  ia pernah dikecewakan mencuci sepatu di tempat lain. Dengan harga yang mahal, tetapi hasilnya tidak memuaskan.

“Saya memulai tahun 2019 bulan September atau Oktober, sempat nyuci sepatu di salah satu jasa cuci sepatu yang cukup terkenal. Cukup mahal sekali cuci kira-kira Rp 175-185 ribu dan saya harus menunggu lebih dari 12 hari untuk sepatu itu balik lagi menjadi putih,” kata Reza kepada Liputan6.com, Senin (7/9/2020).

Sejak saat itu ia mencoba membersihkan sepatu sendiri berbekal ilmu dari internet. Dari hasil coba-coba itupun akhirnya ia membuka jasa cuci sepatu dengan nama “Gurat Clean”, dengan modal sekitar Rp 500-700 ribu ia mampu membeli alat dan perlengkapan cuci.

Untuk memulai ia menawarkan ke teman kantor, kemudian setelah itu berdatangan konsumen yang ingin mencuci di luar kantor. Dari situlah Reza banyak belajar mengenai jasa cuci sepatu, mulai dari cleanernya, bahan sampai painting untuk sepatu.

Dirinya menjamin jasa cucinya amanah, murah dan tidak memakai detergen dalam mencuci sepatu. Di mana kebanyakan jasa serupa menawarkan harga murah tapi hasilnya tak menjamin memuaskan.

“Pas saya observasi mereka banyak yang pake detergen, saya sama sekali tidak pakai detergen, kecuali untuk tali sepatu. Saya sistem kerjanya menerapkan kepercayaan banget, jadi kalau memang percaya saya akan kasih yang terbaik,” ujarnya.

Untuk kategori Deep Clean hanya dikenakan biaya Rp 50 ribu, Fast Clean Rp 35 ribu, Unyellowing Rp 135 ribu, repaint dan repair disesuaikan.  Biasanya dalam waktu seminggu ia mampu melayani 4-5 pelanggan, setelah pandemi kurang dari itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Usaha Sampingan

Sebagai pekerja kantoran disalah satu perusahaan di Jakarta, Reza mengaku tidak terganggu dengan usaha sampingannya. Malahan ia senang bisa mendapat pundi-pundi rupiah untuk membantu perekonomian keluarganya, apalagi di tengah kondisi sulit saat ini.

Dibantu sang kakak yang ternyata dipecat dari pekerjaanya karena dampak  covid-19, untuk menstabilkan perekonomian keluarga, dirinya membuat produk yaitu parfum sepatu yang dijual dengan harga Rp 35 ribu isi 50ML.

Namun, tetap saja cita-cita  ingin membuka gerai offline terpaksa ditunda karena pandemi ini.  “Awalnya berencana untuk membuka toko offline di Februari akhirnya tidak jadi karena masalah pandemi, pengen punya gerai sendiri,” inginnya.

Kendati begitu, ia tetap bersemangat untuk meningkatkan strategi marketing agar usaha jasa cuci sepatunya tetap diminati.

Diantaranya ia mencoba ngiklan di Instagram selama seminggu, ternyata hasilnya lumayan menarik konsumen. Setidaknya ada sekitar 8-15 orang yang tertarik, tapi hanya 5-7 orang saja yang benar-benar menggunakan jasanya.

Tak berhenti disitu saja, Reza juga bekerjasama dengan sesama pelaku UMKM, dan influencer-influencer yang dikenalnya untuk memasarkan produknya agar lebih dikenal.

“Alhamdulillah dapat feedback yang bagus, lalu saya ngiklan di Instagram efeknya lumayan bagus mungkin banyak orang menggunakan instagram, saya coba juga minta tolong beberapa influencer untuk mengupload produk Gurat clean,” ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Bisnis Mulai Berkembang

Meskipun  tidak signifikan naikannya, setidaknya usaha Reza perlahan mulai meningkat antara  50-70 persen. Memang saat ini banyak orang yang masih takut untuk beraktivitas keluar rumah, sehingga tidak sering menggunakan sepatu.

Melihat banyak orang yang terdampak pandemi, Reza pun merangkul beberapa orang yang kena pecat selama pandemi untuk membantu mencuci sepatu, diantaranya tetangga sekitar, serta memberdayakan pengemudi ojek online untuk mengirim dan mengambil pesanan cuci sepatu.

“Ada dua orang tetangga saya perbantukan selain abang saya yang dipecat, dan satu orang ojol (tetangga juga) buat ngirim sepatu dan ambil sepatu,” katanya.

Demikian, ia senang bisa membantu sesama dan  pandemi covid-19 segera berakhir agar cita-citanya membuka gerai bisa tercapai,  dirinya  berharap kedepannya bisa mendapat modal usaha atau investor, agar usaha semakin berkembang.