Sukses

Rupiah Tertekan Imbas Hubungan AS-China Kembali Memanas

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menlemah jelang siang hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menlemah jelang siang hari ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa (8/9/2020), rupiah dibuka di angka 14.720 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.740 per dolar AS. Hanya saja, pada pukil 10.00 WIB, rupiah melemah ke 14.780 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.720 per dolar AS hingga 14.782 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,30 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.798 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.754 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan, pagi ini terlihat dolar masih menguat terhadap nilai tukar regional.

"Ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap memanasnya hubungan AS dan China karena rencana pemerintah AS yang akan memblokir perdagangan dengan perusahaan semikonduktor terbesar China," ujar Ariston sepeerti dikutip dari Antara, Selasa (8/9/2020).

Selain itu, lanjut Ariston, indikasi pemulihan ekonomi AS sendiri juga membantu penguatan dolar AS.

"Data-data indeks aktivitas manufaktur dan tenaga kerja AS yang dirilis lebih bagus dari proyeksi di pekan lalu," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Prediksi

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.650 per dolar AS hingga Rp14.850 per dolar AS.

Pada Senin (7/9) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.740 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.750 per dolar AS.