Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan tim vaksin merah-putih di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9). Penanggung Jawab Tim nasional percepatan pengembangan vaksin Covid-19, Bambang Brodjonegoro menjelaskan Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut ingin mengetahui terkait perkembangan penelitian vaksin buat Indonesia tersebut.
"Betul, Presiden ingin tahu progressnya, timetable, kapasitas produksi," kata Bambang kepada merdekacom, Rabu (9/9).
Dalam pertemuan tersebut Bambang menyampaikan beberapa hal. Salah satunya terkait lembaga Eijkman yang saat ini sudah mengembangkan vaksin merah putih dengan platform protein rekombinan. Prosesnnya pun kata Bambang sudah mencapai 50 persen dan diselesaikan awal tahun depan.
Advertisement
"Proses mencapai 50Â persen dari tugas Eijkman mengembangkan bibit vaksin di laboratorium di mana targetnya akhir tahun ini uji pada hewan sudah bisa diselesaikan sehingga awal tahun depan, sekitar Januari bisa diserahkan ke PT Bio Farma," kata Bambang.
Setelah itu kata Bambang, Eijkman nantinya akan menyerahkan bibit vaksin tersebut pada PT Bio Farma. Lalu dilakukan formulasi uji klinis mulai dari tahap I,II, dan III.
"Setelah uji klinis selesai dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap COVID-19, maka produksi dalam jumlah massal oleh PT Bio Farma," ungkap Bambang.
Dia menjelaskan vaksin tersebut diperkirakan akan produksi pada 2021. Nantinya vaksin merah putih tersebu kata dia akan melengkapi vaksin yang saat ini sedang uji klinis yaitu Sinovac dan G42.
"Perkiraannya triwulan IV 2021 kita bisa produksi dalam jumlah besar dan nantinya akan melengkapi vaksin COVID-19 yang awalnya akan didatangkan pihak luar, terutama Sinovac China, dan G42 dari UEA. Harapannya vaksinasi bisa segera dikerjakan," ungkap Bambang.
Diketahui dalam pertemuan tersebut dihadiri Wakil Ketua I adalah Menteri Kesehatan Terawan dan Wakil Ketua II Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio, hingga Kepala BPOM Penny Lukito.
Reporter:Â Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Eijkman: Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk Covid-19 Sudah 50 Persen Selesai
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, pengembangan vaksin Merah Putih untuk Covid-19 sudah mencapai 50 persen. Dua hingga tiga bulan ke depan diharapkan uji praklinis pada hewan dapat dilakukan.Â
Menurut Amin, saat ini pihaknya masih menunggu protein rekombinan dari sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia.Â
"Diharapkan nanti bisa selesai di awal tahun depan," kata Amin, saat dihubungi Antara dari Jakarta, Jumat (4/9/2020).Â
Mengenai kemajuan pengembangan vaksin, Amin menjelaskan, Lembaga Eijkman sudah bisa mengamplifikasi gen sasaran dari bagian virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.Â
Gen itu sudah diklon dan klon-klonnya sudah dimasukkan ke sel mamalia dan sel ragi yang merupakan sistem ekspresi.
"Kami mengembangkan dua sistem (ekspresi), satu dengan menggunakan sel mamalia dan kedua dengan sel ragi," tutur Amin.Â
Proses berikutnya, tinggal menunggu sel-sel tersebut mengekspresikan protein rekombinan yang sudah didesain. Jika sudah didapatkan protein rekombinan, maka protein tersebut akan disuntikkan pada hewan dalam tahapan uji praklinis.
Pengujian praklinis itu, lanjut Amin, diharapkan sudah selesai pada awal 2021 dan bibit vaksinnya bisa diserahkan ke PT Bio Farma. Di sanalah nantinya akan diformulasikan bibit vaksin agar bisa disiapkan untuk uji klinis pada manusia.
"Dari skala laboratorium ke skala industri itu harus diformulasikan kembali untuk disiapkan untuk bisa disuntikkan ke manusia," kata Kepala Lembaga Eijkman ini.Â
Advertisement