Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mulai dari siang ini mengumpulkan para Direktur Utama BUMN dan anak usaha di Plaza Mandiri, Jakarta. Saking banyaknya BUMN, pertemuan ini dibagi beberapa sesi dan dimulai pada 12.30 WIB.
Dalam surat undangan yang ditujukan ke masing-masing Dirut, tertulis perihal acara tentang Rapat Koordinasi.
"Rapat koordinasi sebagai agenda rutin saja," ucap Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga ketika dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (9/9/2020).
Advertisement
Rakor ini dibagi setiap sesi dimana disesuaikan dengan masing-masing klaster BUMN. Salah satunya untuk klaster PPA, atau BUMN yang berada dalam pengelolaan dan pengawasan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
Klaster PPA ini setidaknya ada 37 perusahaan. Dimana khusus klaster ini akan rakor dengan Erick Thohir di sesi ketiga, yaitu pukul 18.30 WIB hingga 20.00 WIB.
Arya menegaskan, dibaginya rakor ini semata-mata sebagai upaya penerapan protokol kesehatan.
"Menjaga protokoler kesehatan saja," tambah Stafsus Menteri BUMN itu.
PT INTI Dikabarkan Tunggak Gaji Karyawan Selama 7 Bulan, Ini Kata Kementerian BUMN
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga angkat bicara soal PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI yang dikabarkan belum membayar gaji karyawannya hampir 7 bulan. Menurut dia, tidak semua gaji karyawan tidak dibayar berturut-turut.
“Yang perlu diketahui bahwa tidaklah semua gaji karyawan itu selama 7 bulan tidak dibayar, ada yang dibayar mungkin sedikit artinya tidak full setiap bulannya,” kata Arya, Selasa (8/9/2020).
Ia menjelaskan pihaknya sejauh ini sudah menyusun dan menyiapkan langkah-langkah cepat penyelesaian masalah PT INTI, sebelum isu ini mencuat ke publik.
“Jadi sebelum ada ribut-ribut sudah kita selesaikan sebenarnya,” katanya.
Berikut solusi yang dilakukan BUMN, pertama mereka memiliki proyek di Telkom, namun sebenarnya belum mencapai target.
“Tapi kita minta supaya Telkom merilisnya lebih dulu supaya kawan kawan INTI terbantu secara finansial,” ujarnya.
Langkah kedua, ia menyebut PT INTI ini punya simpanan cash di dua bank BUMN, sehingga uang cash ini tidak bisa diambil karena mereka ada tagihan tertentu yang memaksa bank untuk menahan uang cash tersebut.
“Untuk itu kami sudah minta juga kedua bank nasional ini BUMN ini untuk merilis juga, untuk memberikan simpanan tersebut supaya bisa membayar. Dan kami lihat dari uang yang mereka miliki ini bisa membayar uang karyawan,” jelasnya.
Tahap selanjutnya, BUMN sudah meminta juga agar Telkom bisa memberikan proyek-proyek untuk PT INTI, karena mereka merupakan satu supply chain yang bisa membantu.
“Kita harapkan dengan proyek yang diberikan Telkom akan membuat PT INTI mendapatkan dana segar ke depannya. Begitu kira-kira sambil nanti kita lihat juga proyek yang lain yang bisa proyeksi lain yang bisa dikembangkan PT INTI,” pungkasnya.
Advertisement