Sukses

Petugas Pencatat Meteran PLN Tetap Datangi Rumah Warga saat PSBB Jakarta Berlaku

Rencananya, Jakarta akan kembali menerapkan PSBB mulai 14 September 2020.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN memastikan petugas pencatat meter listrik tetap mendatangi pelanggan ke rumah untuk mendata, selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta berlangsung. Rencananya, Jakarta akan kembali menerapkan PSBB mulai 14 September 2020.

Pembacaan meter dilakukan dengan tetap memperhatikan Pedoman Pencegahan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI untuk antisipasi penyebaran dengan menggunakan standar APD (Alat Pelindung Diri).

"Pencatatan dilakukan untuk memastikan kesesuaian tagihan rekening dengan penggunaan listrik oleh pelanggan," kata Executive Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN, Agung Murdifi dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (11/9/2020).

Demi kenyamanan pelanggan, PLN juga menyiapkan layanan Lapor stand meter mandiri (baca meter mandiri) melalui aplikasi WhatsApp Messenger (WA) PLN 123 dengan nomor 08122123123.

Pelaporan mandiri pelanggan bisa dilakukan pada tanggal 24-27 setiap bulannya. Pelaporan mandiri pelanggan yang valid akan dijadikan prioritas utama dasar perhitungan rekening listrik.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga menjamin pasokan listrik di ibu kota dalam kondisi aman dan tercukupi.

Untuk menjaga pasokan listrik tetap andal selama PSBB diberlakukan, sebanyak 2.371 personil PLN yang bertugas di unit-unit kritikal seperti pembangkit, transmisi, pengatur beban, transmisi, distribusi, pembangkit, Call Center 123, Command Center, dan Posko Pelayanan Teknik tetap akan bekerja di unit kerjanya masing-masing.

“Dalam kondisi PSBB di mana masyarakat dituntut untuk tetap berada di rumah, tentu kehadiran listrik sangat penting agar masyarakat tetap dapat beraktifitas dengan nyaman di rumah,” kata Agung Murdifi.

PLN telah melakukan pemantauan secara khusus untuk rumah sakit rujukan di DKI Jakarta dimana terdapat pasien yang diisolasi karena masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun yang sudah positif terjangkit corona.

Standard Operational Procedure (SOP) yang diterapkan terhadap rumah sakit besar tersebut antara lain, memastikan pasokan listrik berasal dari dua sumber, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan.

“Jaringan pemasok rumah sakit, kantor pemerintah fasilitas lain yang menjadi bagian vital untuk siaga penanganan COVID-19. Ini kita buat siaga dengan dua sumber dari gardu yang berbeda, sumber utama dan sumber cadangan, bebannya pun dimonitor berkala setiap 3 jam,” kata Agung.

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

PLN Pastikan Pasokan Listrik Tetap Lancar saat PSBB

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta kembali dilakukan. Rencananya, PSBB akan efektif pada Senin, 14 September 2020. Untuk mematikan pasokan listrik tak terganggu selama PSBB, sebanyak 2.371 personil PLN yang bertugas di unit-unit kritikal tetap akan bekerja di unit kerjanya masing-masing.

Hal ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020. Dimana perusahaan pelayanan publik penyedia listrik tetap dapat beroperasi dan semua petugas diwajibkan memenuhi protocol Covid - 19. Adapun unit kritikal yang dimaksud seperti pembangkit, transmisi, Pengatur Beban, Transmisi, Distribusi, Pembangkit (Control Room dan Dispatcher Room), Call Center 123, Command Center, dan Posko Pelayanan Teknik.

“Dalam kondisi PSBB dimana masyarakat dituntut untuk tetap berada di rumah, tentu kehadiran listrik sangat penting agar masyarakat tetap dapat beraktivitas dengan nyaman di rumah,” tutur Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi dalam keterangan resmi, Kamis (10/9/2020).

PLN juga telah melakukan pemantauan secara khusus untuk rumah sakit rujukan di DKI Jakarta. Adapun Standard Operational Procedure (SOP) yang diterapkan PLN antara lain memastikan pasokan listrik berasal dari dua sumber. Sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan, maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan.

“Jaringan pemasok rumah sakit, kantor pemerintah fasilitas lain yang menjadi bagian vital untuk siaga Penanganan Covid-19. Ini kita buat siaga dengan dua sumber dari gardu listrik yang berbeda, sumber utama dan sumber cadangan, bebannya pun dimonitor berkala setiap 3 jam,” imbuh Agung.