Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga pada akhir pekan lalu mengunjungi Technopark Cimahi. Dalam kunjungan itu, Wamendag mendapatkan harapan besar bahwa misinya untuk menemukan potensi ekspor alternatif nampaknya mulai terwujud.
Yang disebut potensi ekspor alternatif oleh Wamendag adalah ekspor produk digital, industri kreatif, dan produk teknologi tinggi.
“Technopark ini menurut saya luar biasa karena potensi tenant binaan maupun yang sudah berkembang sangat banyak. Dan ini memberikan harapan besar bagi ekspor produk digital kita,” kata Jerry dalam keterangannya, Senin (14/9/2020).
Advertisement
Technopark Cimahi adalah sebuah kawasan dimana para stake holders mengembangkan inovasi, kolaborasi dan inkubasi produk-produk kreatif dan teknologi seperti aplikasi, produk animasi dan film, kerajinan dan lain-lain.
Technopark ini dikembangkan sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo yang ingin agar ada pusat-pusat teknologi di banyak daerah dimana potensi-potensi pengembangan produk berdaya saing dan bernilai tambah tinggi bisa dilakukan. Program ini sejalan dengan visi Pemkot Cimahi yang menyadari keterbatasan sumber daya alam sehingga harus mengembangkan potensi sumber daya manusianya.
“Wilayah Cimahi hanya sekita 40 km persegi dan kita tidak punya hutan atau sumber daya alam lainnya. Jadi, kami kembangkan sumber daya manusianya, khususnya generasi mudanya. Di sinilah mereka mengembangkan berbagai produk digital dan kreatif yang hasilnya sudah mulai dipakai dan dikerjasamakan dengan berbagai pihak,” tambah Walikota Cimahi, Ajay Muhammad.
Kunjungan Wamen Jerry Sambuaga ini diharapkan memberikan jalan bagi pengembangan lebih lanjut ekspor produk kreatif dan digital.
“Kita ingin hasil yang implementatif. Ada potensi besar dan ada visi kita juga ke arah itu. Jadi tinggal kita tindaklanjuti segera agar produk digital dan kreatif makin berkembang dan bisa menembus manca negara. Selama ini kita menjadi konsumen produk digital. Nah, ini saatnya kita mengambil posisi menjadi produsen," ucap Wamendag lagi.
Potensi Industri Digital
Kementerian Perdangan sendiri melihat potensi industri digital Indonesia akan terus melejit ke depan. Pada tahun 2018 yang lalu, industri digital Indonesia sudah mencapai nilai kurang lebih Rp 560 triliun. Nilai ini akan melonjak pada tahun 2025, apalagi didorong oleh adanya Pandemi Covid-19. Saat ini industri digital Indonesia adalah yang terdepan di ASEAN. Meskipun itu, masih ada kendala dalam pemasaran dan pembiayaan. Untuk itu Wamendag ingin mendekatkan stake holders dengan developer-developer digital Indonesia.
Pada akhirnya, menurut Wamen Jerry Sambuaga, tujuannya adalah mendorong sedapat mungkin agar terwujud neraca perdagangan yang postif (positive trade balance) yang berkesinambungan). Karena itu, Indonesia harus mulai menggeser pengembangan ekonominya, termasuk melakukan diversifikasi produk ke arah digital. Produk digital juga diharapkan mampu mengangkat daya saing produk-produk industri maupun produk primer pertanian, perkebunan dan lain-lainnya.
“Jadi aplikasi dan sistem digital itu kan memudahkan dan mempercepat proses produksi, pengolahan dan distribusi. Jadi, ini akan meningkatkan daya saing juga. Jadi, impaknya bisa double atau bahkan multiple. Proses transisi inilah yang harus didorong karena baik secara ekonomi maupun sosial akan memberikan dampak yang sangat positif," kata Wamendag.
Revolusi Industri 4.0 adalah salah satu tema yang menonjol dalam Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Presiden yakin bahwa transisi ekonomi dengan memanfaatkan teknologi secara luas dan intensif akan memperkuat struktur ekonomi dan produktifitas. Hal itu kemudian diterjemahkan oleh Kementerian Perdagangan dengan berbagai hal termasuk yang dilakukan oleh Wakil Menteri Perdagangan dengan mendorong ekspor produk digital dan kreatif.
Advertisement