Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham : WSKT) dipercaya menjadi kontraktor pelaksana pembangunan 3 proyek infrastruktur pengairan. Proyek tersebut yaitu pembangunan Bendungan Way Sekampung paket IV, proyek Bendungan Jragung Paket I, dan Pembangunan Sewerage Jambi B2.
Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Shastia Hadiarti mengatakan total nilai ketiga proyek tersebut mencapai Rp1,08 triliun.
Baca Juga
“Kontrak konstruksi untuk Proyek Bendungan Way Sekampung Paket IV sudah ditandatangani, sementara untuk proyek Bendungan Jragung dan Sewerage Jambi sudah diumumkan Waskita sebagai pemenang dan saat ini menunggu masa sanggah,” jelas Shastia kepada wartawan, Selasa (15/9/2020).
Advertisement
Dengan tambahan 3 proyek pengairan tersebut, saat ini Waskita Karya telah mencatatkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 9,6 triliun. Kontrak baru tersebut termasuk beberapa proyek infrastruktur besar lainnya seperti Jalan Tol Ciawi – Sukabumi seksi 3 dan 4, Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo seksi 4, Jaringan Irigasi Rentang, Perkuatan Pantai DKI Jakarta, dan Modern Rice Milling Plant (MRMP) Subang.
Penandatanganan kontrak pembangunan Bendungan Way Sekampung Paket IV dilaksanakan pada 9 September 2020 di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung di Bandar Lampung.
Sebagai kontraktor pelaksana Bendungan Way Sekampung paket IV, lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Waskita Karya mencakup pekerjaan jembatan, leneng dan oprit jembatan, akses jalan baru, pekerjaan dermaga, dan pekerjaan trashboom termasuk penyelenggaran sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK).
Saat ini Waskita Karya juga tengah menyelesaikan proyek Bendungan Way Sekampung paket II. Per Akhir Agustus 2020, progress pekerjaan proyek sudah mencapai 92,92 persen dan diproyeksikan untuk selesai pada tahun ini.
Selain Bendungan Way Sekampung, Waskita Karya juga tengah mengerjakan 9 Bendungan lain yang tersebar di seluruh Indonesia seperti Bendungan Bener, Bendungan Jlantah, Bendungan Karian, Bendungan Tapin, Bendungan Rukoh, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Temef, Bendungan Marga Tiga, dan Bendungan Tiga Dihaji.
“Kami memastikan pengerjaan seluruh proyek bendungan berjalan sesuai target yang telah ditetapkan dengan mematuhi seluruh protokol Kesehatan," tutup Shastia.
Proyek Bendungan Waskita Karya Tetap Jalan di Tengah Pandemi Covid-19
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) saat ini tengah mengerjakan beberapa bendungan di Indonesia.
Director of Operation II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Rianto mengatakan bahwa pengerjaan proyek tetap dilanjutkan dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Pandemi Covid-19 tidak membuat pengerjaan proyek terhenti. Tetapi harus mematuhi prosedur kesehatan yang dianjurkan,” jelas Bambang.
Di Jawa Tengah, WSKT dalam proses membangun Bendungan Jlantah dengan nilai konstruksi sebesar Rp 570 miliar yang saat ini progressnya 15,02 persen dan ditargetkan selesai pada akhir 2022. WSKT juga tengah melaksanakan konstruksi Bendungan Bener dengan progress saat ini mencapai 26,54 persen dan ditargetkan akan rampung kuartal IV 2023.
Di Jawa Barat terdapat Bendungan Leuwikeris yang juga dikerjakan oleh WSKT dimana sampai dengan saat ini telah mencapai progress 35,86 persen dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2021. WSKT juga melaksanakan pembangunan Bendungan Karian yang berlokasi di Banten dan direncanakan akan selesai pada kuartal I tahun depan. Progress pekerjaan proyek tersebut telah mencapai 70,85 persen.
Sementara itu di Pulau Sumatera, WSKT tengah mengerjakan proyek Bendungan Way Sekampung yang progressnya telah mencapai 92,92 persen. Kemudian, WSKT juga mengerjakan Bendungan Margatiga yang berlokasi di Lampung dan saat ini progressnya mencapai 40,24 persen. Proyek tersebut direncanakan selesai pada akhir tahun 2021.
Selain itu WSKT juga tengah mengerjakan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan. Proyek yang dimulai pada tahun 2018 ini progress konstruksinya mencapai 6,23 persen dan ditargetkan rampung pada kuartal III 2023. WSKT juga dipercaya membangun Bendungan Rukoh di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang ditargetkan akan rampung pada akhir 2022, saat ini progress proyek tersebut telah mencapai 17,15 persen.
Selain di Pulau Jawa dan Sumatera, WSKT juga tengah menyelesaikan Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan. Pekerjaan yang dimulai pada tahun 2015 ini sudah mencapai progress 99 persen dan rencananya akan selesai di tahun ini. Tidak hanya itu, WSKT juga sedang menyelesaikan pembangunan Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur. Proyek yang dimulai pada tahun 2018 tersebut telah mencapai progress 45,04 persen dan ditargetkan akan selesai pada awal 2022.
“Seluruh progress pekerjaan konstruksi bendungan realisasinya sudah sesuai dengan jadwal yang ditentukan,” tegas Bambang.
“Kami selalu berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi kami dengan tepat waktu dan juga menghasilkan mutu pekerjaan terbaik,” tambahnya.
Sebagai informasi, Waskita Karya memang memiliki segudang pengalaman dalam pengerjaan proyek di bidang sumber daya air seperti bendungan.
Sebelumnya, Waskita telah menyelesaikan beberapa bendung maupun bendungan besar seperti Bendungan Raknamo, Bendungan Gondang, Bendungan Jatigede, Bendungan Teritip, Bendungan Jatibarang, Bendungan Tilong, dan Bendungan Pandan Duri.
Advertisement