Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian menargetkan penjualan industri kecil dan menengah (IKM) dalam Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBI Fest) mencapai Rp 50 miliar. Gelaran ini berlangsung selama 3 hari dari 15 hingga 17 September 2020.
"Melalui festival ini, diharapkan dapat mulai menggairahkan kembali industri tersebut. Setelah penjualannya menurun drastis. Kami menargetkan revenue (pendapatan) minimal Rp 50 miliar, dari sekitar 3 hari ini," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam peluncuran Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBI Fest) 2020, Selasa (15/9/2020).
Sebab, sambung Agus, BMBI Fest 2020 diselenggarakan untuk mempermudah akses masyarakat Indonesia utamanya pelaku industri menemukan pelaku IKM pembuat peralatan atau permesinan lokal. Sekaligus untuk memperluas dan menggairahkan pemasaran dan jaringan IKM peralatan dan permesinan Indonesia.
Advertisement
Kemudian, dalam acara festival ini juga diluncurkan virtual hub produk IKM permesinan di Blibli dengan nama official store 'Galeri Mesin Lokal', yang menampung IKM permesinan dengan 7 (tujuh) kategori produk, yaitu mesin pengolahan makanan dan minuman; mesin industri lainnya; mesin atau alat kesehatan; elektronik atau kelistrikan; alat atau mesin teknologi tinggi; alat atau mesin pertanian dan perikanan; dan alat transportasi.
"BMBI Fest yang mulai di gelar hari ini akan mempermudah akses pelaku IKM ataupun UMKM yang tengah membutuhkan peralatan atau mesin untuk menunjang kegiatan produksi. "Karena kami telah bekerja sama dengan Blibli.com untuk menyediakan wadah bagi produk bagi IKM peralatan/permesinan," ujarnya.
Adaptasi Kebiasaan Baru
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal IKMA Gati Wibawaningsih menjelaskan, bahwa festival ini merupakan cara adaptasi kebiasaan baru untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk IKM secara virtual atau online.
"Terkait dengan penerapan teknologi digital bagi IKM sebagai langkah penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0, sejak tahun 2017 kami melaksanakan program e-Smart IKM. Dalam program ini, IKM dipacu untuk bisa memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran produk mereka, utamanya melalui e-commerce," tegasnya.
Gati menyampaikan, antusiasme IKM untuk mengikuti program e-Smart IKM tahun 2020 yang disinergikan dalam Gernas BBI cukup besar, yaitu sebanyak 3.956 IKM sejak dibuka pendaftaran dari tanggal 5 Juni sampai dengan 1 September 2020. Sebanyak 2.014 IKM dari total 3.956 pendaftar tersebut telah dikurasi untuk ditindaklanjuti pembinaannya. Sebanyak 13 persen dari jumlah tersebut adalah IKM dengan produk komoditi logam, permesinan, elektronika dan alat angkut.
Adapun tindak lanjut pembinaan dimaksud dilaksanakan melalui bimbingan teknis dan pendampingan manajemen usaha serta optimasi pemasaran online. Selain itu, terdapat juga fasilitasi akun premium di marketplace B2B dan marketplace global.
"Festival virtual ini merupakan salah satu bentuk tindak lanjut dari program e-smart IKM sebagai sebuah pengalaman digital, baik untuk IKM maupun pengunjung pameran dalam memanfaatkan pemasaran online. Untuk itu kami mengajak masyarakat serta pelaku usaha untuk mengunjungi BMBIfest," ujar Gati.
Advertisement