Sukses

Top 3: Imbas PSBB Jakarta ke Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III 2020

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu 16 September 2020

Liputan6.com, Jakarta - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di kuartal III 2020.

Menteri Keuangan Sri Mulayani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan pada kuartal III kisarannya bakal berada 0 persen hingga minus 2,1 persen. Perhitungan itu mempertimbangkan pada Maret lalu, di mana ketika ada PSBB drastis penurunan sampai 2 persen.

Sedangkan untuk kuartal IV, cirinya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bakal berada di 0,4 sampai minus 3,1 persen.

Artikel mengenai dampak PSBB Jakarta terhadap pertumbuhan ekonomi ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu 16 September 2020:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

1. Sri Mulyani: Ekonomi Bisa Minus Lebih dari 2,1 Persen Imbas PSBB Jakarta

Kementerian Keuangan terus melakukan monitoring dampak diberlakuannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020. PSBB dilakukan Pemprov DKI Jakarta sendiri terjadi lantaran jumlah kasus positif di Ibu Kota meningkat utamanya melalui perkantoran.

"Pada dasarnya kita sekarang sedang melakukan monitoring dan melihat data data berhubungan dengan pergerakan seiring dengan pemberlakukan PSBB mulai 14 September oleh Pemerintah DKI," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam video conference di Jakarta, Selasa (15/9/2020).

Baca artikel selengkapnya di sini

3 dari 4 halaman

2. Luhut Pastikan Pandemi Corona Tak Halangi Investasi Asing Masuk Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tidak khawatir investasi langsung bakal terganggu di tengah pandemi Covid-19.

Sebaliknya, meski perekonomian dunia tengah lesu, investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) di Indonesia masih tetap berjalan sesuai rencana.

"Di tengah pandemi FDI investasi masih masuk. Saya tidak lihat ada hal yang mengkhawatirkan," kata Luhut di acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom: Tranformasi Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju dan Berdaya Saing, Jakarta, Selasa (15/9).

Baca artikel selengkapnya di sini

4 dari 4 halaman

3. Menteri ESDM Target Aturan Baru Tarif Listrik EBT Terbit Tahun Ini

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif siap mengeluarkan aturan baru terkait tarif listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk membuat harga listrik EBT menjadi lebih kompetitif.

Menurutnya, perbaikan tarif listrik EBT bisa menggaet minat investor. Kata Arifin, EBT mempunyai daya tarik, namun di lain sisi, ongkos produksi energi ini masih mahal.

"Untuk itulah, sekarang ini kita sedang siapkan peraturan baru yang mengatur mengenai tarif yang dirasakan oleh calon investor itu akan lebih menarik. Kalau masalah tarif itu sudah dapat kita selesaikan, maka EBT akan jalan dan investor akan terjamin return dari investmentnya mereka," demikian dikatakan Arifin, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (15/9/2020).

Baca artikel selengkapnya di sini