Sukses

Gerakan Bangga Buatan Indonesia Bakal Bangkitkan UMKM dari Dampak Covid-19

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan pentingnya gerakan Bangga Buatan Indonesia untuk meningkatkan permintaan produk UMKM.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan pentingnya gerakan Bangga Buatan Indonesia untuk meningkatkan permintaan produk UMKM di tengah pandemi COVID-19.

“Gerakan Bangga Buatan Indonesia menurut saya ini sangat penting, terutama untuk mendorong produk UMKM yang bergerak di bidang fesyen, home decor, dan pernak-pernik khas daerah,” kata Teten Masduki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/9/2020).

Menurutnya, produk-produk UMKM Indonesia di bidang ini memiliki keunggulan yang sangat diminati pasar global sebelum pandemi terjadi.

Untuk itu, Teten berharap, melalui gerakan tersebut UMKM di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi yang telah menyebabkan kendala dari sisi supply dan demand.

“Kita punya keunggulan domestik berupa ketersediaan bahan baku, baik bahan endemik maupun hasil tambang, dan saya kira kita kaya dengan budaya seni yang bisa menjadi sumber inspirasi untuk produksi pernak pernik di Indonesia,” katanya.

Ia menegaskan kekuatan UMKM Indonesia ada pada “custom culture” dan bukan produk massal. Ini penting diperkuat melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, agar daya beli mereka meningkat dan tidak ragu membeli produk pernak pernik yang dihasilkan UMKM.

Selain itu, pihaknya berupaya terus melakukan pendampingan dan pembinaan agar UMKM siap dan dapat terus bertahan mengembangkan usahanya di tengah masa adaptasi kebiasaan baru.

“Sebelum pandemi, produk fesyen, home decor, dan pernak pernik seperti perhiasan berbahan baku endemik, juga logam dari UMKM kita itu cukup besar permintaan di luar negeri. Dan ini sudah masuk dalam top list untuk dikurasi ke pasar global. Sayang ketika pandemi, permintaan global terganggu,” jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Berbagai Program untuk UMKM

Oleh karena itu, Teten mengatakan pemerintah menyiapkan berbagai program bagi UMKM agar bisa beradaptasi dan berinovasi produk, sehingga dapat mengikuti perkembangan market baru yang lebih banyak pada produk kebutuhan pokok, kebutuhan pendidikan, dan kebutuhan pemeliharaan kesehatan.

“Permintaan pasar di dalam negeri turun, daya beli juga menurun, sehingga yang tumbuh adalah industri rumahan yang berbasis pada kebutuhan pokok. Ini yang kita proses, agar UMKM dapat beradaptasi dan mengubah orientasi bisnis, lalu berinovasi produk termasuk memanfaatkan platform digital untuk marketing mereka,” katanya.

Demikian ia juga mendorong agar UMKM melakukan transformasi pemanfaatan teknologi dalam proses produksi, selain juga memanfaatkan hasil riset dan SDM unggul dalam mengembangkan produk UMKM.

“Hal terpenting adalah bagaimana ekosistem UMKM dapat berkembang. Selama periode ini, beberapa kementerian melakukan pendampingan, edukasi, kurasi, dan inkubasi agar UMKM melakukan pergeseran dari situasi kini, dan bertransformasi ke arah yang lebih baik, agar UMKM bisa mengambil ruang peran di pasar domestik dan global,” pungkasnya.