Sukses

Kemenkeu Pastikan Wisma Atlet Gratis untuk Pasien Corona

Tidak ada biaya sewa yang dikenakan penggunaan Wisma Atlet Kemayoran sebagai ruang isolasi pasien Covid-19 meski berstatus sebagai Barang Milik Negara (BMN).

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi Kementerian Keuangan, Purnama T Sianturi menegaskan bahwa tidak ada biaya sewa yang dikenakan penggunaan Wisma Atlet Kemayoran sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. Sebab, penggunaan Wisma Atlet bukan bagian dari bagian pemanfaatan barang milik negara (BMN).

Dia mengatakan pemanfaatan BMN itu jika barang atau bangunan negara dipakai oleh pihak ketiga. Sementara, Wisma Atlet dipakai oleh Kementerian atau Lembaga yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Kementerian Kesehatan.

"Makanya tidak bayar seperak pun," kata dia dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (18/9/2020).

Seperti diketahui, Pemerintah Jokowi telah menggunakan Wisma Atlet sebagai alternatif tempat isolasi pasien terjangkit virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Langkah ini akan diambil pemerintah karena kapasitas rumah sakit rujukan baik milik pemerintah, BUMN, TNI/Polri dan swasta tidak lagi sanggup menampung pasien.

Wisma Atlet Kemayoran memiliki 10 tower, yang terbagi dari 7 tower di Blok D10 dengan jumlah unit 5.494 unit yang akan menampung 16.482 orang dan 3 tower di Blok C2 dengan jumlah unit 1.932 unit yang menampung 5.796 orang.

Unit rusun dengan tipe 36 dilengkapi ruang tamu dan dapur. Selain itu untuk kenyamanan penghuni, telah dilengkapi furnitur berupa tempat tidur, meja, kursi, gorden, pendingin udara, serta pemanas air.

Di bagian luar, terdapat fasilitas olahraga, seperti joging track. Bahkan wisma atlet ini menyediakan beberapa ruangan yang bisa digunakan untuk meeting. Bahkan, di beberapa spot terdapat playground.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

1.066 Pasien Isolasi Mandiri Covid-19 Huni Tower 5 Wisma Atlet

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan ada 1.066 pasien isolasi mandiri di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, hingga Jumat (18/9/2020). Seribuan pasien itu menghuni Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran. 

"Pasien flat isolasi mandiri tower 5 (sebanyak) 1.066 orang, (terdiri dari) 515 pria dan 551 wanita," ujar Aris, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Jumat.

Tower 5 digunakan sebagai hunian isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19 berstatus tanpa gejala. Gedung itu memiliki ketersediaan tempat tidur sebanyak 1.570 unit.

Melihat kapasitas yang hampir penuh, pengelola Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, segera mengoperasikan Tower 4 pada Senin 21 September 2020 pekan depan.

Tower 4 akan digunakan untuk menambah kapasitas hunian bagi pasien tanpa gejala yang menjalani perawatan di rumah sakit darurat penanganan COVID-19 tersebut.

Tower 4 memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 1.546 unit. Beroperasinya Tower 4 itu, otomatis akan menambah daya tampung pasien di tiga tower lainnya yang lebih dulu digunakan.

Ketiga tower itu antara lain Tower 5, Tower 6, dan Tower 7. Tower 6 dan Tower 7 digunakan bagi pasien COVID-19 bergejala ringan dan sedang.

Di Tower 6 sendiri tersedia 1.036 tempat tidur. Sedangkan, Tower 7 menyediakan tempat tidur sebanyak 1.578 unit.

Menurut dia, pasien rawat inap di Tower 6 dan 7 Wisma Atlet berjumlah 2.152 orang.

"Pasien rawat inap terkonfirmasi positif Tower 6 dan 7 sebanyak 2.152 orang, (terdiri dari) 1.061 pria dan 1.091 wanita," kata Aris.

Aris mengatakan pasien Covid-19 yang telah keluar dari perawatan Wisma Atlet mencapai 14.335 orang dari 17.616 orang pasien yang terdaftar.

Pasien yang keluar karena sembuh 14.045 orang, rujuk ke RS rujukan Covid-19 lain di DKI Jakarta 284 orang, dan meninggal 6 orang.

Selain itu, ada pasien yang datang namun tidak perlu rawat inap sebanyak 63 orang.

Pemerintah sewaktu awal mengoperasikan RSD Wisma Atlet pada 23 Maret 2020 mengatakan total kapasitas Wisma Atlet sebanyak 12.000 orang.