Sukses

Rupiah Berpotensi Terus Menguat Didorong Sentimen Ekonomi AS

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.670 per dolar AS hingga 14.715 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada awal pekan ini. Kekhawatiran pasar terhadap pemulihan ekonomi di Amerika Serikat mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (21/9/2020), rupiah dibuka di angka 14.670 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka 14.735. Pada pukul 10.56 WIB, rupiah berada di 14.692 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.670 per dolar AS hingga 14.715 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 5,96 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.723 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.768 per dolar AS.

Nilai tukar (kurs) rupiah awal pekan ini berpotensi terus menguat seiring kekhawatiran pasar terhadap pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan, hari ini ada potensi rupiah melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS.

"Terlihat pagi ini, nilai tukar regional menguat terhadap dolar AS menyusul kekhawatiran pasar terhadap pemulihan ekonomi AS yang belum stabil dan negosiasi paket stimulus AS yang masih alot antar dua kubu di AS, Republik dan Demokrat," ujar Ariston dikutip dari Antara, Senin (21/9/2020).

Menurut Ariston, dalam sepekan ini, pasar akan memperhatikan testimoni Gubernur The Fed di hadapan parlemen dan senat AS untuk mencari petunjuk baru.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Rupiah

Selain itu, pasar juga akan mengonfirmasi pemulihan ekonomi AS lewat data-data ekonomi AS yang dirilis pekan ini.

"Rupiah mungkin bisa menguat lagi bila ada penegasan The Fed soal pelonggaran moneter AS yang lebih lama. Tapi kondisi pandemi yang belum membaik akan menahan penguatan rupiah," kata Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp14.650 per dolar AS hingga Rp14.800 per dolar AS. Sedangkan untuk sepekan, rupiah dipredikamsi bergerak di kisaran Rp14.600 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.